Friday, June 26, 2009

She doesn't want to turn into that




All of a sudden, wants to see this video again,
May I...?

Monday, June 22, 2009

Voice of the Day

What is love anyway,my Dear..?
Love can make you happy, throw you away up to the skies then vanish.. It covered your day with bloody tears when he's not there for you, He took your heart away with his anxiety...**Gosh,how could you do that to me...?**

I feel that I'm losing something **You helped me find that** I've burned it with all of my vanity, you were angry with me, but I've done that before you did. Thought we may not feel lose each other, and starting in doubt again **so, when all this hesitation will be ended??**

When do you think it started,my Dear..?

You gave me that colorful time, you raised my spirit up, you caressed my pain without you realized, but then...it suddenly dissappeared,then vanish. You ended it without you realize. I choosed to end it with my ownway. I couldn't let this tears bloody again. But...I can't deny that I lose my spirit ** Is that mean that I'm losing you??**

Finally,What is the Sincerity anyway,My Dear...?
Sincerity, the wholeheartedness, the suffering which we accepted, are we do this with our whole heart...,do you?? Where does it come from...?, do you think, all of this suffering, from you..??**give me the answer,please** All I know is, since you never realized what you've done, my suffering is began.
You can't find "me" like you've ever did before, but believe me, that our desire will lead us on to.
So,tell me, My Dear, Have you found the meaning of Love,anyway?? **tell me,then..,I'll wait for you -Stay Close,Don't Go- you keep said to me like that**

Catatan Kecil di Minggu Pagi (Lanjutan)

Sedikit khawatir kuhampiri anakku yang tengah berjalan ke arah meja tempatku mengetik,
"de' icha kenapa,kok nangis...?"
"mau pipis..."pelan,sambil mengucek-ngucek mata.
"lho,kenapa 'gak ijin aja sebentar sama Pak Guru,dari tadi...?"tanyaku sambil membimbingnya menuju kamar kecil. Setelah selesai, untungnya Tisha mau kembali ke kelas, melanjutkan pelajaran. Mudah-mudahan memang hanya karena menahan buang air kecil, bukan karena stress menghadapi materi pelatihan menulisnya **semoga!**

Sebenarnya tak ada yang salah dengan materi yang diajarkan, memang seharusnya sebuah tulisan harus memenuhi beberapa point penting yang disebut kaidah penulisan. Tapi bukankah ini pelatihan untuk anak umur 7-11 tahun, tidakkah lebih baik menggali minat mereka terlebih dulu, memperkenalkan bagaimana 'asyiknya' ketika kita bisa menghasilkan suatu karangan apalagi sampai bisa diterbitkan dalam sebuah buku. Esensinya bukan ada pada hasilnya, tapi proses membuat karangan itu sendiri yang mengasyikkan, bukannya malah memusingkan si anak. Agaknya ini yang kurang, setidaknya melalui pengamatan saya dua hari ini. Memang ini sebuah pelatihan, dimana metodenya mungkin lebih banyak satu arah, bukannya dua arah seperti workshop. Namun aku rasa tidak tertutup kemungkinan untuk mereka merancang penyampaian materi yang lebih bersifat fun educative sehingga bisa menarik minat anak-anak, misalnya lebih banyak interaktif, bukan hanya teori-teori yang harus dihapal, dan di praktekkan di rumah, menjadi pe-er. Lantas, apa bedanya dengan pelajaran bahasa indonesia di sekolah..?? mungkin jawabannya, disini lebih dikonsentrasikan kepada ilmu membuat suatu karangan.

**Jadi,ceritanya curhat nih?**Ya, berhubung gak bisa protes ke panitia - karena memang dari awal,mereka tidak memberikan schedule pelatihan - jadi lebih baik 'ditumpahkan' di blog **weeh,basah donk,kalo ditumpahin**

Tidak ada penyesalan samasekali, karena aku sadar betul 'harga' yang harus dibayar untuk sebuah pengalaman terkadang memang mahal, melebihi nilai yang bisa kita perkirakan. Semua pilihan yang kita ambil, pasti harus selalu mengandung resiko. Namun hidup tanpa resiko, berarti hidup tanpa pilihan, tanpa sikap, akan diam di tempat. Dan aku,bukan orang yang selalu nyaman berada di "comfort zone"- selalu merasa ada yang belum aku lakukan ketika aku berada dalam situasi seperti itu. Begitu juga dengan pilihan sikapku ke khamu, aku sadar betul sepi yang harus kusimpan sendiri. **Hidup selalu merupakan pilihan, dan aku, mungkin juga khamu, kita telah memilih untuk disayangiNYA**


-Saat kau ada bersamaku kemarin siang, just to say Thank You-

Sunday, June 21, 2009

Catatan Kecil di Minggu Pagi

Minggu pagi ini 'feel free' **from what? don't know...**, mungkin sejak hari jumat dua hari lalu aku merasa bebas...entah dari rasa apa, sekaligus 'merasa kehilangan' seseorang entah karena apa pula. Dominasi otak kiri **selalu menomorsatukan perasaan**. Berusaha kuseimbangkan dengan otak kanan- selalu ingat bahwa kau disayang Allah (we are always being blessed, not only me)- buktinya, rizkiNYA tak henti mengalir dalam bentuk kesehatan dan orang-orang terkasih di sekelilingmu, karenanya tak ada alasan untuk bersedih atau terlalu gembira hingga harus menghentikan langkah saat itu dan seterusnya **life must go on**.

Jam baru menunjukkan pukul sembilan pagi, ketika kami berempat meninggalkan rumah untuk berangkat menuju suatu tempat dimana anak-anakku akan 'mengumpulkan' kepingan puzzle yang suatu saat semoga bisa menjadi bagian dari storyboard cita-cita dan impian besar mereka , atau, kepingan itu samasekali tak akan berguna ,entahlah, yang pasti menurutku,sekarang tugasku hanyalah membantu mereka mengumpulkan materi sebanyak mungkin agar nantinya banyak pilihan-pilihan terbaik yang bisa mereka pilih.

Pukul sepuluh tepat, kelas pelatihan KKPK (Kecil Kecil Punya Karya) dimulai. Anak-anakku agak terlambat sepuluh menit **biasa,gak komplet rasanya kaka' dan ade' kalau gak terlambat,apalagi ini minggu** Mengisi liburan kali ini, aku sengaja tidak melewatkan momen sekali setahun dengan membiarkan mereka melewatkannya tanpa sesuatu yang berharga. Jauh hari aku mencari-cari kegiatan apa yang bisa mereka ikuti, yang sesuai dengan budget dan waktu yang bisa aku sediakan. Alhamdulillah,ada dua kegiatan, yang satu mengandalkan lebih banyak kemampuan otak kanan, yaitu fun art & craft activity, dan satunya lagi menurutku lebih banyak mengandalkan kemampuan otak kiri yaitu pelatihan menjadi penulis cilik di Mp Book Point ini.

Bukan tanpa alasan kedua kegiatan ini yang aku pilihkan untuk mereka, selain dua alasan diatas. Fun Art & Craft Activity aku pilih tentu saja karena mereka seratus persen menyukai hal-hal berbau seni apalagi yang diajarkan secara fun, tanpa banyak aturan mengikat, tanpa punishment , tapi tetap menyertakan reward (bukankah kita orang dewasa juga menyukai yang demikian,apalagi anak-anak..). Pelatihan menulis, aku pilih karena akhir-akhir ini aku semakin merasakan manfaatnya bisa menuangkan isi pikiran kita ke dalam tulisan. Terlebih lagi,dalam perjalanan hidup mereka nantinya, tentu saja pendidikan yang akan mereka jalani akan mengharuskan mereka menulis thesis atau skripsi,atau semacamnya. Di kehidupan pribadi pun tak kalah penting menurutku bisa menuliskan perasaan kita dalam bentuk tulisan, dimana terkadang pengungkapan verbal menemui jalan buntu karena satu atau lain hal, bisa mengeluarkan uneg-uneg tertulis merupakan salah satu cara efektiv meredam emosi yang bergejolak. Jika hal itu dibarengi dengan talenta yang mungkin sudah Tuhan berikan, diasah dengan kemauan untuk terus belajar sehingga tulisan yang dihasilkan kian hari makin enak dibaca, makin lugas sekaligus menghibur, tentunya makin berguna bagi kehidupan kita maupun orang lain. Mungkin nantinya semangat berdakwah bisa lahir lewat tulisan-tulisan **amiinn**

Hal inilah yang mendasari pemikiranku, membekali anak-anakku dengan pengetahuan ini sedini mungkin, sedari mereka kecil. Walaupun aku baru 'melihat' sekilas bakat menulis mereka dari diary yang kadang mereka isi ketika perasaan sedih atau gembiranya tidak dapat mereka ungkapkan ke aku; atau mereka merasa belum cukup hanya dibicarakan,mereka kudorong untuk mencoba menuliskannya.

Namun,agaknya harapanku tak boleh kugantungkan 'setinggi langit' alias tak boleh terlalu muluk,melihat gaya mengajar kakak atau pak guru pembimbing yang masih menganut gaya pendidikan jaman penjajahan, dimana pengajaran seringkali monolog, satu arah, dangkal, hanya permukaan, cenderung mematikan kreativitas, membatasi eksplorasi, 'gak jauh beda dengandebat capres di televisi tempo hari,yang tidak ada saling sanggah . Inikah resiko sebagai rakyat kaum marjinal, kelas menengah, yang kesempatan mendapatkan pendidikan layak yang membangun masih jauh dari harapan? **ach,aku coba untuk tidak melulu berkeluh kesah tentang hal-hal yang tak terjawab ini**

Baru hari pertama, anak-anakku sudah diberikan pe-er **Oh,My Good,this is holiday,no more homework,please..** harus membeli satu buku yang disediakan disini, kemudian menuliskan ringkasan ceritanya menurut kerangka karangan yang hari itu diajarkan. Aku baca catatan mereka tentang kerangka karangan, yang mengharuskan suatu karangan itu harus mempunyai ini, harus begini dan begitu..,jujur, membuat aku berfikir **Oow,pastinya tulisan-tulisan di blogg aku,tidak memenuhi kaidah ini...wahaha,cuek!**.
Buat anakku yang besar, dimana otak kirinya lebih berperan (tak heran ranking 1-3 selalu bisa diraihnya) tugas ini tak terlalu membebaninya, walaupun jujur, aku tidak melihat antusiasmenya dalam menyelesaikan ringkasan itu, aku tidak melihat "passion" nya dalam menyusun cerita singkatnya itu, karena berkali-kali dia harus melihat catatan dan berfikir lama sekali. Buat anakku yang kecil, dimana otak kanannya lebih berperan, sudah bisa dipastikan, kejenuhan amat sangat melandanya,walaupun suamiku sudah dengan kesabaran penuh mengajarinya.
Padahal hubby samasekali bukan penulis, tapi dengan sabar mengulang materi yang diajarkan pak guru pembimbing,bermodalkan catatan anakku tentang kaidah kerangka karangan yang baik . **aku melarikan diri, pusing baca catatannya yang banyak**

Ada kekhawatiran melintas di benakku ** alih-alih di-kursus'in biar pintar mengarang, bukan tidak mungkin si kecil malah membenci mengarang,karena begitu rumitnya**

Ditengah-tengah menunggu waktu berakhirnya kursus, aku menulis ini, dan harus kuhentikan karena anakku yang kecil tiba-tiba keluar kelas dan menangis..**OMG,what happened,now..?**

Sunday, June 14, 2009

Lagu lagi

Lagi,satu lagu norak (ups,sorry,jangan salah sangka dulu,ntar saya dituntut ama yang nyanyi&recording company)-norak karena kok saya yang 'seperti ini' kadang-kadang suka 'melayang-layang' gimana gituh,kalo dengerin lagu ini lagi. Lagunya mah,bagoooooeessss! enak didenger kok,tapi 'gak pantes kalo saya yang nyanyiin **halahhh!kirain apaan..** ya udah pasti gak bagus, wong bukan penyanyi,thoo...

Mending dinikmatin aja deh,ni lagu,monggo....



Suara (Ku Berharap) - Hijau Daun

Oh,ehm...mudah-mudahan gag ada yang salah mengerti dengan postingan saya ini,ya -Mas,,or Dips,,or anybody- percaya deh, cuma lagi pengen posting lagu ini aja,kok...

Tapi sayang banget dan tepatnya sebel,jengkel,kesel,"mengutuk" yang ngerubah aransemennya jadi dangdut , norak beneran deh..(waaa,yang ini beneran murni pendapat saya, jadi gak bakalan dituntut khan,ama siapa-siapa).

Friday, June 12, 2009

OLD TIME



Bulan Juni......

Tiba-tiba aja seneng dengerin lagu ini...





Juni...sebelas...tak lekang oleh waktu...
**halahhh**

Ehm...'gak ada apa-apa lagi,sebenarnya, I just wanna say that I wanted to applogize to you at that time...-mulai,deh,kalo stress and 'gak bisa ngungkapin,inggris gw yang norak, sok muncul- habis kalau dalam bahasa indonesia, malu pisan,euy! **padahal in English lebih malu-maluin,yak!**

11 Juni, still I remember your birthday, and still I wanna say that I'm sorry, although at that time You've hurt me so much, but I've been thinking that It wasn't you fault,anyway....

Wherever you are,, Happy Belated Birthday,, You-June-Jogya-and Brother Land where's Zoel's living...may my pray will send this message to you.....

How are you, now....??..I really want to know,,,hope that You,Zoel and your Bro and Sista are okay....Your Mom and Dad - hope they are still fine..amiieenn
- since yesterday I remembered you,ANS-


Sunday, June 7, 2009

Memilih untuk bahagia (Jun-1)

Subhanallah....Alhamdulillah....,,
Aku hanya ingin bersujud syukur di hadapanMU
berterimakasih
berterimakasih
berterimakasih
Aku hanya ingin memilih hanya yang ENGKAU pilihkan
bersyukur
bersyukur
menikmatinya
Aku hanya ingin meninggalkan bebanku
terus berjalan
tak mau kutengok di belakangku
terus mendaki
tak mau kuseret langkahku
Aku telah memilih
Aku telah KAU bimbing untuk memilih
Aku sudah pegang lagi kendalinya, kumohon ENGKAU penunjuk arahnya
Aku hanya ingin MEMILIH untuk BAHAGIA
kumohon kuselalu dalam bimbinganMU

Subhana rabbika rabbilizzati amma yasiifun,wassalamun alal mursaliin, walhamdulillahirrabbilalaamiin...

- Doa puteri pemimpi di awal juni yang penuh harapan,semoga...-

Wednesday, June 3, 2009

Pepesan kosong di awal bulan

Rasanya baru kemarin, merayakan tahun baru 2009 **wow,am I the person who always wasting time or the opposite one?** kalau menurut kalender chinese, this is the OX YEAR. Menurut ramalannya di tahun ini orang-orang yang dinaungi shio kerbau (berdasarkan kalendernya sih, saya termasuk dalam shio ini) akan mendapatkan sesuatu yang baru, misalnya mau mulai usaha baru, menjadi lancar di tahun ini, atau yang masih lajang, akan menemukan pasangannya di tahun ini (kalau memang mau mencari!), atau...yang lagi bosen sama pasangan hidupnya, bisa dapat yang baru di tahun ini...?**bisa aja,khaaan** Tanpa terasa berarti, perjalanan hidup sudah hampir separuhnya melewati tahun 2009 ini.**sighs**

Masalahnya, semua target yang saya tetapkan di awal tahun, dan saya review di awal bulan ini, mestinya kalau berbanding lurus dengan waktu yang sudah separuh dijalani, target itu juga harusnya sudah tercapai limapuluh persennya. Tapi kenyataannya jauh sekali.

Saya mulai meninventarisirnya satu persatu, mencari penyebabnya, kemudian menganalisanya mengapa saya tidak bisa menghindari penyebabnya itu. Agak ruwet memang,bikin saya malahan tambah down, bukannya semangat. Semuanya berpangkal pada konsistensi, keseriusan action, dan integritas. Yang terakhir rasanya perlu saya beri perhatian khusus.

Minggu-minggu akhir di bulan Mei saya sedang menyelesaikan buku "Young on Top" nya Billy Boen. Di dalam bukunya Billy Boen mengemukakan 30 rahasia meraih sukses di usia muda, sukses bisa diraih tanpa harus menunggu tua dulu. Diantara ketigapuluh butir yang dia tulis itu, salah satu menempati urutan atas adalah INTEGRITY. Integritas diartikan sebagai keteguhan, kesetiaan pada kejujuran.
So, having the integrity means you have to be honest one hundred percent! Meraih kesuksesan bisa saja tanpa integritas tetapi akankah kesuksesan itu bertahan lama, jawabannya tidak.

Keteguhan mempertahankan kesetiaan kita pada kejujuran hati nurani, kejujuran niat, selalu menjadi langkah awal yang baik untuk mencapai tujuan hidup kita.Sikap mempertahankan baru akan muncul kalau ada
reverse yaitu sesuatu yang menggoyahkan, menggoncang2nya, sehingga baru kita akan mempertahankannya. kalau tidak ada ujian seperti itu, jangan mengklaim bahwa kita sudah setia pada kejujuran **wong belum terbukti lulus ujian,tho**. Masalahnya,sering kita**eh,maaf,saya maksudnya**tidak menyadari bahwa hal-hal yang menyulitkan kita,menggoyahkan niat kita,itu adalah ujian bagi integritas kita.

Ketika suasana di kantor sudah terlalu membuat kita jenuh dan tidak puas, sehingga bosan dan malas menyerang kita, disaat yang tepat itu, datang kesempatan untuk 'korupsi waktu' atau melakukan hal-hal yang
unproductive, jarang sekali kita menyadari bahwa itu 'soal ujian' yangharus kita selesaikan, bukan dihindari. Ketika pasangan hidup kita sudah sedemikian membuat kita jengah dengan sikap dan tingkah lakunya yang unproductive terhadap perkembangan masa depan keluarga, disaat 'jenuh' akan keadaan itu, biasanya 'soal ujian' itu datang, dan kesempatan kita untuk membuktikan ,apakah kita pantas disebut pasangan yang memiliki integritas tinggi atau sekadarnya saja. Dan ini yang menjadi soal-soal ujian hidup buat saya,rasanya.

Kok jadi ngelantur kemana-mana,yaa...**
kembali ke laptop!**
Ada tiga hal sebenarnya yang saya mau jadikan satu di tulisan ini, tapi kok agak sulit. Antara makna integritas, ujian kesetiaan terhadap pasangan,dengan target target yang meleset di tahun ini.Dua hal terakhir tergantung dari seberapa paham saya memaknai arti integritas, dan bagaimana saya mengimplementasikannya ke kegiatan seharian saya (**
wuih, kok njelimet buanged bahasanya,yach! Ini persoalan serius, tentang hidup dan mati...weleh-weleh**). Sulitnya ya itu, menjalin 'benang merahnya' sehingga jadi satu kesimpulan sederhana yang bisa menyederhanakan tindakan saya ke depannya untuk lebih baik. Saya akan mencoba menjabarkannya dengan kemampuan nalar saya yang pas-pas'an...

Target hidup kita (itu juga,kalo kita punya-walaupun saya yakin tiap yang hidup,pasti cinta dunia, kalau cinta dunia, pasti gak ada yang mau hidup susah, konsekuensinya, harus punya rencana dan target pastinya!)atau tujuan-tujuan hidup kita harus selalu berlandaskan sesuatu yang baik, karena tujuan yang diharapkan baik nantinya, harus diawali dengan awal yang baik pula. Mau sukses di karier, tak akan mungkin tercapai kalau di kantor bekerjanya tidak dilandasi kejujuran. Mau sukses di wirausaha,apalagi,kalau tidak berlandaskan kejujuran dalam menjalankan bisnis kita,pastinya tidak akan bertahan lama. Kesetiaan kita terhadap pasangan, sudah jelas,nyawanya adalah kejujuran,karena kesetiaan bukan hanya kata-kata,tapi tindakan yang konkret yang kita lakukan dan dirasakan pasangan kita.

Kita sering berfikir bahwa kejujuran itu masalah hati,yang mengendalikan perbuatan kita. Misalnya, kita tidak akan berbohong kalau hati kita merasa tidak perlu untuk melakukan itu. Padahal,sebenarnya salah (ini saya dapatkan setelah mendengar salah seorang pakar teori motivasi berbicara di acara talkshownya dan membaca bukunya),karena yang sebenar-benarnya terjadi adalah,pikiranlah yang mengendalikan hati kita untuk berfikir sehingga menghasilkan pikiran yang kedua. Contohnya begini,
pikiran kita awalnya berkata kepada hati kita "kalau kamu jujur berbicara tentang kesalahanmu pada pasanganmu/atau bosmu,maka dia akan marah..karenanya,jangan kamu jujur,sembunyikan saja sebisamu..maka kau akan terhindar dari masalah.." kemudian hati mengiyakannya "iya,ya..nanti malahan ada masalah baru,aku merasa takut menghadapinya.." sehingga muncul pikiran kedua "kalau begitu,ya sudah,jangan terusterang akan kesalahan ini pada dia/atau pada si bos,lihat bagaimana nanti sajalah.." akhirnya,tindakan yang terlahir adalah,kita mendiamkan masalahnya,atau berbohong ketika ditanya soal masalah ini. **kita menjadi kerdil karenanya**
Itu contoh bagaimana pikiran negatif yang sering tidak kita sadari,memimpin hati kita untuk melahirkan pikiran kedua yang,akhirnya menghasilkan tindakan yang tidak positif.
Tapi coba kalau kita berusaha menyadari bahwa "pikiran"lah yang mengendalikan hati kita untuk meneguhkan kejujuran, sehingga kita bertindak sebagai seseorang yang mempunyai integritas. Ilustrasi diatas bisa saja menjadi seperti ini;
pikiran berkata ke hati "masalah ini memang berat aku selesaikan sendiri,karenanya aku harus mencari solusinya dengan berdiskusi dengan pasanganku/atau dengan bosku,tapi ..mau tidak mau,aku harus mengakui kesalahanku,karena ini berkaitan dengan pencarian solusi masalah..karenanya,aku harus jujur,walaupun ada resiko pahit yang mungkin aku tanggung.." kemudian hati kita berkata "ya,sangat mungkin resiko yang tidak mengenakkan terjadi, tapi,memang kau harus jujur agar masalah ini cepat ditemukan solusinya..karenanya,beranikanlah dirimu untuk jujur demi kebaikanmu juga" sehingga muncul pikiran yang kedua "Ya,bagaimanapun juga,aku harus berkata jujur demi masalahnya selesai,kalau memang itu salah satu caranya dan harus aku lakukan,ya aku harus lakukan.." kemudian pada akhirnya tindakan yang terlahir adalah kita mencoba dengan sikap positif menyelesaikan masalahnya dengan mencari solusi terbaik ,dan untuk itu diperlukan sikap keterbukaan yang total atau berkata jujur,walaupun ada resiko yang harus kita tanggung akan tetapi hasilnya adalah usaha pencarian solusi masalah tersebut. **akhirnya kita keluar sebagai ksatria bagi emosi negatif kita,yang berhasil kita kendalikan lewat pikiran positif**.

Jadi kembali ke masalah
review target jangka pendek saya di tahun ini, rasanya saya sudah menemukan point terbesar yang belum saya lakukan sepenuh "pikiran" saya sehingga tidak menghasilkan tindakan konkret yang positif. Saya mungkin kurang memasukkan pikiran-pikiran positif ke dalam otak saya, sehingga pikiran pikiran negatif selalu mengambil alih kendali otak saya kemudian mengarahkan hati saya untuk merasakan yang negatif, akhirnya bisa dipastikan, tindakan konkret saya pun negatif, unproductive, uncontrollable, tidak menguntungkan secara duniawi dan akherat.

Lantas,apa hubungannya ya,antara judul tulisan ini dengan isinya? Ada.
Semua yang sudah berhasil saya jabarkan diatas, akan percuma saja, sia-sia, kalau tidak buru-buru saya implementasikan dalam keseharian saya. Kalau tidak, tau-tau tahun 2009 sudah memasuki bulan kesebelas tanpa ada kemajuan yang berarti atas pencapaian target saya. Dan akhirnya, semua usaha saya memasukkan pikiran-pikiran positif dengan bacaan-bacaan positif, menjadi tidak ada gunanya bagaikan pepesan kosong.

Ach...atau mungkin ini semua memang benar-benar pepesan kosong,ya...karena kemampuan nalar saya yang terbatas?? **Heyy,pikiran negatif sedang mengambil alih,cepat sadari itu, enyahkan pikiran negatif ini jauh-jauh**

Tuesday, June 2, 2009

Cuma bisa bantu dengan memasang ini.... :(





Akhirnya, bisa juga terpasang banner ini ,setelah utak-atik, tadi siang gak muncul gambarnya!

Membaca kasus ini, agak merinding,sungguh...tadi pagi benar2 merinding bukan karena kedinginan,soalnya kebetulan buka komputer deket pintu,anginnya kok adem banget.
Kok sebegitu parahnya ya,wajah peradilan di negeri ini, dan yang lebih parah lagi,dari hari ke hari makin banyak saja, manusia berhati srigala, atau gak punya hati samasekali??? Para pengelola RS, pak Hakim, pak Jaksa (kayak lagu dangdut!),mbok ya,ngurus kasus yang lebih berbobot emang gak bisa,apa,ketimbang mementingkan kepentingan satu pihak semata. Gak mau banyak ngomong and gak mau nyebutin nama sih (orang pribadi atau nama RS,Instansi,Golongan,ParPol,etc) ntar jadi kasus "Ibu Prita" kedua,lagi..hiyyyy...sereeemm..and trauma juga yaa,nulis yang bebas di blog...padahal khan,kalau keluhan kita itu ada gunanya dipublikasikan,kenapa gak di-share sih..?? Dan mestinya pihak yang merasa dikritik, bisa dong, menyelesaikan dengan cara yang baik,dan lapang dada tentunya kalau memang ada di pihak yang ternyata salah.

Yach,apapun itu, saya cukup bisa merasakan penderitaan bu Prita ini, dan cuma bisa berkata dalam hati : InnaLillahi WaInnaIlaihi Rojiun..terhadap orang2 yang tidak punya hati tapi sangat berwenang dalam menentukan hasil akhir kasus ini,Semoga yang berasal dari Allah akan kembali ke Allah juga, termasuk semua kesalahan yang dibuat mereka...biar tangan Allah yang bekerja,semoga dukungan yang sangat minim ini bisa bermanfaat,amiin...