Saturday, May 30, 2009

No Subject

Malam ini puteri pemimpi terbangun dari 'mimpi'nya karena sebuah pesan singkat bertitel "No Subject". Selalu berdebar kala membacanya, tapi kali ini lain. Selesai memahami rangkaian kata-kata yang tertulis, dia merasa jantungnya berhenti berdetak sesaat, untunglah dia masih bisa merasakan bahwa dia tidak sedang pingsan, hingga bisa menampar pipinya sendiri **wake up!**Pesan itu benar-benar membuatnya 'harus' bangun dari mimpinya.

Sesaat perasaan kosong, hampa, menyelimutinya. Sejurus kemudian, dia marah karena merasa dibohongi, dipermalukan,tapi...yang sebenarnya adalah...S.E.D.I.H, bahkan lima huruf itupun tak dapat menggambarkan perasaannya malam itu. Ingin sekali rasanya dia berlari menyambanginya, menangis dan minta penjelasannya...mungkinkah???Puteri yang malang! Jadi selama ini, apa yang kau bangun dari mimpi-mimpimu,Puteri...? Bukankah kau bersikeras bahwa itu indah, tak akan tergantikan, akan membahagiakanmu bila mengingatnya...? Pertanyakan kembali semua itu!

Tidak-tak sanggup mempertanyakannya kembali. Puteri hanya bisa tersedu, untuk kemudian sesenggukan bak anak umur lima tahun yang direbut mainannya. Puteri tak bisa lagi melanjutkan tidurnya, apalagi mimpi indahnya malam ini, dia hanya ingin menangis, mengadu, memohon penjelasan, kepada ...(kepada siapa,Puteri?)...baru dia tersadar, tak ada yang bisa dia mintakan penjelasannya. Kembali dia tergugu sejenak, hingga akhirnya pecah kembali isak tangisnya.


Di sela tangisnya, dia kembali mencoba 'menyusun' mimpinya yang baru saja dia runtuhkan, atau seseorang yang telah meruntuhkannya, siapapun, yang jelas kini Puteri sedang mengais serpihan-serpihan mimpinya, juga sesalnya. Rasanya tak ada kata-kata yang mampu melukiskan kekecewaannya saat itu. **Mengapa kau lakukan ini padaku, apakah aku yang lebih dulu menyakitimu?,tapi...aku sudah membuatmu mengerti, aku sudah berusaha menjelaskan..** Tak bisa dimengerti olehnya, kenapa semuanya harus berakhir dengan cara menyakitkan seperti ini. Dengan cara mensahkan kamuflase seperti ini.


Akhirnya, Puteri menulis balasan atas pesan singkat nya itu :
Terimakasih atas semua penjelasanmu. Samasekali tak menyangka, bahwa semua itu buatmu tak ada, semua itu kau yakini sebagai kamuflase belaka. Aku tak mengira, aku tak bisa mengerti, aku tak bisa merasakan nyawa dari pesan-pesanmu lagi, aku tak tahu mana yang isi hatimu, karenanya aku tak tahu harus kurangkai kata-kata seperti apa untuk membalas pesanmu. Yang aku bisa katakan kepadamu, semua yang pernah aku katakan bukanlah kamuflase belaka, semuanya bukan tak pernah bernyawa, semuanya bukan tak pernah membuatku bahagia, semuanya adalah kekuatanku untuk membangun mimpi. Tapi,maafkan aku, dan aku sudah berkali-kali memohonkan ini padamu, mencoba membuatmu mengerti, bahwa mimpi itu, diluar kuasa aku dan khamu, harus kita kosongkan judulnya ** No Subject**

Kita, tak akan pernah berkuasa untuk membuatnya menjadi titel yang yang lain. Namun, satu yang kutahu pasti, aku tak akan pernah meninggalkanmu dengan cara-caramu sekarang ini, dengan semua kamuflase yang khamu rekayasa, yang aku tahu sengaja khamu buat untuk menyakitiku. Namun, aku tetap tak berubah, masih berusaha meraih serpihan mimpi dengan kejujuran nuraniku sebagai nyawanya. Aku sebenarnya tak pernah berubah untukmu. Terimakasih telah kau pertegas ini semua dengan No Subject mu.


-Dini hari, di awal hari-hari panjang & berat si Puteri pemimpi-

Friday, May 29, 2009

'Looser!'


Untuk kata-kata yang tak pernah bisa ditepati
Untuk angan-angan yang selalu menari-nari
Untuk semua kejelasan yang selalu jelas-sebenarnya!
Untuk semua logika atas dasar kenyataan

Untuk semua janji-janji hati yang mengatasnamakan

'takut Tuhan'
Untuk waktu-waktu yang selalu kita tunggu
Untuk status-status yang tak pernah kita mengerti
Untuk status yang selalu tertulis


Untuk semua lagu hati yang sedang mengalun

Untuk semua yang aku perjuangkan
Untukmu...untukmu...untukmu...
hanya ada satu kata yang pantas buatku,
buat diriku sendiri,
buat janjiku sendiri,
buat sumpahku sendiri,
buat aku mengerti sendiri,
I am a Looser..!



"Heyy, kapan kau akan bangun dari mimpi-mimpimu, Puteri Pemimpi??"
'...Sampai aku lelah bermimpi...'

Miracle of Love

Sebuah buku true story karangan Eko.P.Pratomo - Miracle of Love : Dengan Lupus menuju Tuhan - aku tulis resensi singkatnya di bulan mei ini, karena tanggal 10 Mei merupakan World Lupus Day , semoga pencapaian dalam peningkatan pelayanan kesehatan kepada para ODAPUS (orang dengan Lupus) semakin baik dan mendapat perhatian dari orang-orang yang bertanggungjawab di dalamnya.


Lupus - istilah kedokterannya adalah SLE (Systemic Lupus Erythematosus) - adalah suatu penyakit kelainan darah, penyakit autoimun sejenis alergi terhadap diri sendiri. Zat anti yang dibentuk sistem kekebalan tubuh yang biasanya berfungsi melindungi tubuh melawan kuman, virus, dan benda asing, malah berbalik menyerang jaringan tubuhnya sendiri.

Tanggal 10 Mei merupakan "Hari Lupus Sedunia". Hasil penelitian menunjukkan bahwa 93% penderitanya adalah wanita , sebagian besar berusia produktif antara 14-35 tahun. walaupun tidak seganas kanker, angka kematiannya sebanding dengan penyakit jantung koroner. Dampak Lupus terhadap kualitas hidup penderitanya sangat besar, apalagi jika diingat bahwa sebagian besar penderitanya adalah wanita usia produktif.

Tampilan penyakit ini sedemikian beragam dan setiap pasien mempunyai serangkaian gejala yang sangat berbeda. Lupus dapat pula tampil mirip dengan penyakit lain, seperti artritis reumatoid ( sejenis penyakit tulang & persendian), demam berdarah dengue, demam tifoid, dan lain-lain sehingga sulit terdiagnosis atau bahkan didiagnosis dengan penyakit lain yang mempunyai gejala mirip dengannya. Juga dapat disertai dengan penyakit lainnya, seperti radang kelenjar gondok, peningkatan kekentalan darah, bahkan beberapa penyakit kanker, seperti indung telur. Hal tersebut tentu saja semakin mempersulit diagnosis dan pengobatan. Dari segi medis pun ada tiga hal, yaitu masalah kesulitan diagnosis, pengobatan, dan kesulitan obat.

Saat ini penyebabnya belum ditemukan, namun diperkirakan karena beberapa resiko, seperti genetik (keturunan) dan lingkungan yang menyebabkan Lupus. Faktor lingkungan yang diperkirakan sebagai penyebab adalah obat-obatan, racun, makanan, dan sinar matahari.

Dalam buku ini dijelaskan secara lengkap tentang apa Lupus, bagaimana gejalanya, tes-tes laboratorium apa yang harus dilakukan, cara pengobatan atas gejala-gejalanya. Juga yayasan Syamsi Dhuha yang didirikan oleh Eko.P.Pratomo dan istrinya Dian Sjarif.

Buku ini ditulis oleh suami dari Dian Sjarif (sang ODAPUS) yang berisi curahan hati Dian Sjarif dalam mengarungi hidup setelah di-diagnosis penyakit ini dan harus puluhan kali menjalani operasi di dalam dan luar negeri. Bahkan seringkali dalam hitungan hari, harus menjalani operasi berkali-kali dimana tengkorak kepalanya harus dibedah, setelah beberapa hari, dibedah lagi. Belum lagi fungsi penglihatan yang tiba-tiba hilang,menyebabkannya buta total, kejadiannya begitu cepat semenjak dia divonis Lupus. Padahal sebelumnya Dian adalah seorang wanita aktif yang kesehatannya sangat prima, jabatan terakhirnya sebagai Public Relations Manager bank Bali, dia berkarir disana sejak 1990,setelah lulus dari sarjana farmasi ITB. Di usianya yang ke 33 tahun, penyakit itu menyerangnya dan langsung mengakibatkannya buta total, meski sudah dioperasi enam kali di Singapura.

Penderitaannya masih terus berlanjut hingga akhirnya dia harus berpindah dari satu meja operasi ke meja operasi berikutnya demi menyembuhkan gejala-gejala yang diakibatkan oleh penyakit ini, namun tetap saja tidak menyembuhkan/menghilangkan penyakitnya secara total. Bagian yang saya tak sanggup untuk tidak menitikkan air mata adalah ketika dia harus merelakan rahimnya diangkat, demi menyelamatkan jiwanya, karena sudah berulang kali pendarahan dan mengalami empat kali curetage.Esok harinya, setelah siuman dari pengaruh obat bius, suaminya ada di sampingnya dan tersenyum sembari berkata " Selamat ya,hari ini kamu telah melahirkan 'Si Uterina' (uterine dari uterus atau rahim)"...Subhanallah...benar-benar seorang suami yang berjiwa besar dan berhati luas.

Membaca kisah mereka, membuat pikiran dan hati kita menjadi terbuka, bahwa segala sesuatu selalu terjadi karena atas ijinNYA. Begitupun jika DIA menghendaki hambanya untuk naik derajat keimanannya. Melihat seorang suami yang begitu setia terhadap istrinya meski tak lagi dapat mengharapkan keturunan, dan harus menghadapi kenyataan bahwa sang istri menderita penyakit kronis yang harus ditanggungnya sampai akhir hayatnya. Sang suami memandang semua musibah yang dia terimanya sebagai kasih sayang Tuhan kepadanya untuk menjadikan dia manusia yang lebih baik, suami yang setia dan ikhlas, dan akhirnya menjadikan sakit istrinya sebagai ladang amal untuknya...Subhananallah, sangat inspiratif dan menakjubkan. Begitu juga dengan Dian Sjarif yang harus menderita penyakit itu seumur hidupnya, di usia yang masih tergolong muda, namun dia berhasil bangkit dari keterpurukannya. Walaupun divonis penyakit yang belum ada obatnya, namun dia tak berlama-lama terjerembab dalam keputus asaan, dia masih bisa mensyukuri nikmat Allah lainnya yang dia miliki, suami yang mencintainya sepenuh hati, keluarga dan teman-teman dekat yang tidak pernah meninggalkannya, dan tentu saja Allah yang tidak pernah meninggalkannya.


Buku ini terbitan tahun 2007 (cetakan pertama) dan saya sendiri sudah selesai membacanya maret 2008, namun sampai sekarang kisahnya yang inspiratif masih terus saya ingat, terutama ketika rasa lelah menghadapi problema hidup ini datang. Buku yang sangat saya rekomendasikan untuk dibaca, untuk mengingatkan kita bahwa segala sesuatu mungkin saja terjadi, tanpa sedikitpun kita pernah membayangkannya, dan Tuhan dapat sewaktu-waktu 'menarik' semua nikmatnya dari kita tanpa kita kuasa menolaknya. Tetap berlaku yang disenangi Tuhan, bermanfaat untuk banyak orang, tidak menyia-nyiakan kesehatan, be a positive thinking person, saya rasa harus terus menerus kita upayakan dalam mengarungi hidup ini.

Terakhir di tahun 2009 ini sebuah talkshow di salah satu TV Swasta lokal mengundang Dian Sjarif sebagai bintang tamu. Beliau masih sehat, walaupun sudah tak dapat melihat lagi, namun tetap aktif membina yayasan Syamsi Dhuha (khusus untuk ODAPUS dan Low Vision), tetap aktif sebagai pembicara di seminar-seminar motivasi, masih aktif memperjuangkan nasib para penderita Lupus agar mendapat perhatian yang layak dari pemerintah, sementara tetap menjalani pengobatan untuknya.

Thursday, May 28, 2009

Kota Kenang-kenangan

Halo halo Bandung,ibukota periangan
Halo halo Bandung,kota kenang kenangan...


Iya, benar adanya, buat aku,kamu, dan kita berempat pada akhirnya, memang Bandung selalu menjadi kota kenang-kenangan. Disini selalu berawal 'kehidupan baru' dalam bingkai yang masih sama, cinta kita. Selalu berhembus nafas baru yang lebih segar dalam paru-paru yang sama, hati yang sama.

Pagi itu cerah sekali, peri-peri kecil sudah bertingkah riang menyambut hari yang mereka tunggu-tunggu, bukan saja apa yang akan mereka alami hari itu, namun kurasa juga karena mereka sadar betul, dengan siapa mereka akan melewatkan dua hari itu, ya, bersama kamu dan aku. Bayangan-bayangan kegembiraan sudah jelas terlihat di wajah wajah mereka, dari mulai mereka membuka mata, bergegas menyambut waktunya kita dalam perjalanan menuju Bandung. Tak ada sesuatu yang spesial dari kota ini, namun selalu jiwa kita antusias menjelangnya ketika datang kesempatan bersama-sama lagi seperti yang sudah-sudah, tak pernah bosan, seakan tak ada habisnya pesona kota yang satu ini bagiku.

**Thank God,syukur alhamdulillah,ndilalah kok ya,ada si mbak** Pagi itu aku tak perlu berlelah-lelah menyelesaikan tanggungjawabku, pertolongan Tuhan lewat bantuan si mbak cukup membuatku bersyukur dua kali lipat, aku bisa menikmati perjalanan hari itu tanpa diganggu rasa lelah ,tentunya. Semuanya siap, tak lupa berdoa bersama, perjalanan pun akhirnya dimulai. Peri-peri sedikit tegang **terlalu excited** atau mungkin khawatir, rencana-rencana mereka tak bisa terwujud, entah apa yang ada dalam benak mereka, wajah lucu menyembunyikan kegembiraan, diwujudkan oleh diam seribu basa. Sampai akhirnya di separuh perjalanan, kembali terdengar celotehan riang, sesekali teriakan yang membuatku sedikit pening, karena di dalam mobil**gak teriak-teriak aja udah berisik**

Ketegangan peri kecil mencair bersamaan dengan menghilangnya kernyitan di keningmu **ow,akhirnya,ketegangan pikiranmu juga mencair** sekarang,celotehan peri ditingkahi dengan penjelasan panjang lebar darimu atas semua pertanyaan mereka selama perjalanan pagi itu. Sabar,penuh harapan semoga apa yang kau jelaskan bisa mereka ingat terus hingga mereka besar, tergambar jelas dari antusiasme yang dibalut bahasa sederhana anak-anak **Dad, you're the best for them**

Siang itu benar-benar milik kita **hehe...and the rest of people?? do not exist**matahari hanya memberikan sinarnya cukup untuk menerangi indahnya siang itu tanpa harus mengeluarkan kegarangannya. Everything become easier and smooth, peaceful...Tapi,heyy,ada juga yang menemaniku,samar namun terus mengikuti, aku tak berhasil mendapatinya jelas **hingga kini pun,masih tak jelas**yang aku ingat,saat itu tiba-tiba di kepalaku mengalun lembut ' Hanya Untukku dari Chrisye".....
kemana langkahku pergi,slalu ada bayangmu
kuyakin makna nurani, kau takkan pernah terganti



Untuk ku - Chrisye

Satu tiga tujuh,akhirnya sampai juga kita di akhir jalan bebas hambatan itu, telepon,sms,agar tak banyak waktu terbuang untuk sebuah kesesatan jalan **Thank you,Sis-you're the best direction I have** akhirnya kita sampai tepat waktu, disaat makan siang tiba. Tapi peri-peri kecil tak kuasa lagi membendung hasratnya ** gak mau makan sebelum main **. Apa boleh buat, ini hari mereka, akhirnya aku benar-benar harus melonggarkan peraturanku **Okee**

Meluncur di ketinggian *Flying Fox* kemudian offroad mini *ATV* dilanjutkan acara memanjat *Wall Climbing* dijalani peri-peri kecil dengan antusias ,walaupun akhirnya menyerah karena letih. Tapi,,,masih minta berenang juga....untungnya langit sore cepat datang,menjadikan aku punya alasan untuk melarang mereka. Akhirnya, langit sore yang berwarna perak berganti menjadi kekuningan dan kemerahan, menemani perjalanan kita menuju hotel tempat bermalam.


Ketika malam yang kini menemani kita, keriangan dilengkapi kehangatan, aku,kamu dan peri-peri kecil bercerita bebas, menghabiskan malam yang memang cuma hari itu, di tempat hangat itu **Tak sedikitpun lelah kita rasakan, sepertinya** akhirnya kelopak mata yang kian berat sebagai pertanda, malam itu sementara harus kita akhiri agar pagi cerah singgah lagi.
Tapi,heyy,yang menemaniku siang tadi dalam perjalanan datang lagi ** masih tak kudapati jelas bayangnya,samar namun bisa kurasakan, ya, hanya perasaanku,mungkin** aku tak mau lagi mempertanyakan bayang itu lagi, biarlah dia menjelma menjadi pagi, siang,sore,**suka-suka lah!**


Pagi cerah datang lagi, kusambut dengan rasa syukur, walaupun agak sedikit sedih, karena tahu kebersamaan ini akan segera berakhir. Peri-peri kecil kembali bergegas tak sabar, breakfast dan berenang..! **pagi itu kamu ganteng sekali,ehm!** Hampir setahun dua bulan, kita tak merasakan pagi seperti itu di tempat seperti itu, senangnya bisa mengulangnya lagi! Setelah cukup bersabar, akhirnya peri-peri kecil menagih janjiku, waktunya bersenang-senang...!
Di sela kau mengawasi mereka, kita berbicara panjang sekali. Seakan semuanya ingin diselesaikan saat itu, di waktu yang sempit itu. Tapi akhirnya semua bisa kita bicarakan, semua keinginan, rencana,impian dan harapan, kembali kita pertegas, masih dalam bingkai yang sama, Cinta kita...dalam bingkai yang sama, semua yang berbeda akan menjadi satu, semua yang terasa jauh akan menjadi dekat, dan yang terasa tak mungkin akan lebih mudah kita wujudkan, hanya dalam bingkai yang sama, bukan yang tergantikan. Aku,kamu, selalu diingatkan olehNYA untuk selalu menjaga bingkai itu tetap utuh seperti ketika DIA menghadiahkannya kepada kita, apapun yang kita hadapi dalam perjalanan dan bagaimanapun cara kita menggenggamnya, kita harus membawanya utuh ketika kita kembali ke pangkuanNYA. Akankah retak, atau hancur berkeping, atau tetap utuh indahnya walau telah usang dimakan usia, hanya aku dan kamu yang mengusahakan. Tapi aku yakin, ketentuanNYA telah menggariskan kita untuk menggenggamnya, karenanya, kita berdua sama-sama meyakini,kita dapat mengembalikannya utuh seperti ketika hadiah itu kita terima, amiin ya robbal alaamiin....


Akhirnya,perjalanan di Bandung hari itu, harus berakhir seiring lagit sore keperakan, yang terasa cepat berganti menjadi kuning kemerahan, dan kembali kita menyusuri jalan bebas hambatan. Langit sore sekejap berubah gelap, azan maghrib berkumandang, sejenak kita berhenti di tempat peristirahatan. Setelah itu kembali perjalanan kita lanjutkan. Tapi,,heyy,bayangan samar itu sekarang berubah menjadi bentuk jelas, ya, sebentuk bulan sabit mengiringi perjalanan pulang kita malam itu. Khamu tahu, senangnya aku, karena bentuk itu kini jelas sudah, dia memang bulan sabit, yang kehadirannya tak bisa kuharapkan setiap malam, karena harus tergantikan oleh Bulan purnama. Buatku,cukup dia hadir walau tak setiap malam atau setiap waktu kuinginkan, namun ternyata dia mau hadir menemani. Buatku, cukup kamu seorang yang selalu menemaniku dalam perjalananku membawa hadiah dari Sang Maha itu agar tetap utuh adanya.


Peri-peri kecil lelah sudah, tertidur pulas semenjak maghrib tadi,hingga akhirnya kita semua sampai di rumah kita **home sweet home** Semua letih dan penat, kantuk tak tertahankan, namun pikiran kembali bermetamorfosa, menjelang esok, hari baru pertarungan kita, berjuang membawa bingkai itu agar tetap utuh sampai akhir DIA tentukan.


- Sehari setelah menghabiskan waktu di kota kenang-kenangan-

Friday, May 22, 2009

Doa Hari Kelahiran Nny

Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
Segala puji bagiMu Ya Robb,
telah Kau ijinkan masih
untuknya pada hari kesekian puluh tahun
sejak Kau lahirkan ia ke dunia
menikmati segalanya, hingga kini


Memberinya nikmat, sakit, perih, luka, dan akhirnya bahagia
bimbing selalu jalannya di dunia ini Ya Robb, untuk
bahagia selalu apapun yang kau kirimkan padanya
terangi mata hatinya dengan cahayaMU
bimbing ia untuk mengisi kekosongan hatinya dengan
lantunan ayat-ayatMU
kuatkan niatnya untuk selalu berusaha di jalanMU
bimbing ia untuk selalu meraih keikhlasan
dalam setiap yang ia ikhtiarkan
temani ia selalu ketika merasa rapuh tak berdaya
sayangi ia Ya Robb, yang maha Pengasih lagi Maha Penyayang

PadaMU kutitipkan matanya ketika ia jauh dari pengawasanku
PadaMU kutitipkan hatinya ketika godaan itu datang
PadaMU kutitipkan pikirannya ketika putus asa mendera
PadaMU kutitipkan keteguhan niatnya untuk 'amar ma'ruf nahi munkar
Jadikan semua yang dia usahakan untuk kami
menjadi ibadah yang berkah untuk tabungan akheratnya
PadaMU kutitipkan cintaku agar menjadi ladang ibadahnya


Ijinkan ia meraih kesuksesan duniawi dan akheratnya, ya Robb
Ijinkan ia menjemput rizkinya, ya Robb
perbanyaklah jika sedikit, adakanlah jika sedianya tak ada,
mudahkanlah jikalau jalannya berliku, dekatkanlah jika jauh,
bukakanlah jika tetutup, berikanlah halal jika datangnya haram,
berkahkanlah jika terasa tak pernah cukup,
jadikanlah rizki yang telah dijemputnya itu sarana bagi kami
untuk mencapai ridhoMU

Ya Robb, yang Maha Pengasih,
kasihanilah kami, bimbing kami untuk terus berikhtiar di jalanMU
cukupkan kami, kayakan hati kami ya Robb
Jadikanlah islam sebagai penerang hidup kami
sebagai pintu untuk membuka jalan setiap masalah
Jangan pernah tinggalkan kami,
Jangan pernah tinggalkan suamiku, orang yang telah
Kau gariskan untukku,
ijinkan kami terus bergenggaman hingga bertemu denganMU
Cintaku padaNya juga cintaku padaMU, bantu aku untuk itu



My dearest lovely husband,
Selamat hari kelahiran,yaa
Doa dan cintaku selalu bersamamu
dimanapun kau berada



- Di malam menjelang 23 May 2009-

Thursday, May 21, 2009

Menyerah Di luasnya Samudra Hatimu

Kubuka mataku lebar-lebar *heyy,bangun puteri pemimpi! Matahari mulai menampakkan kegarangannya!* sentuhan hangat di pipi memaksa kuterbangun dari mimpi semalam, ahh..dasar puteri pemimpi,tak pernah kau lewatkan satu malampun tanpa berharap kau akan diberiNYA mimpi indah tentang hidup ini, terlalu menyedihkankah drama kehidupanmu?

Pikiranku masih terbelah dua antara kenyataan yang kutemui hari ini dengan kejadian yang kualami semalam. Selalu saja terjadi cerita itu, cerita yang sama, yang hingga kini masih belum dapat kita pecahkan kebekuannya. Ketakberpihakan waktu kepada kita dan anak-anak kita, kekecewaan yang terus menyiksamu, hingga masa lalu yang selalu saja menjadi titik hitam di putihnya samudra kebaikanmu *blank spot* selalu meracuni hati dan tindakan nyatamu dalam perjalanan kita. Kita tak akan pernah bisa memutar waktu kembali, sayangku, Dia terlalu kuasa hingga akhirnya kita harus bersujud pada kekuatannya yang tak kenal ampun memaksa kita harus terus mengarunginya * yesterday is history * bahkan hari inipun sebentar lagi menjadi sejarah bagi hari esok.

Bergegas dalam gelut tugas rumahtangga, kudengar suara langkahmu memasuki pintu rumah, belum terlalu larut malam itu. Sapaan ramah putri kecilmu, tak mampu menepis mendung hitam di wajahmu sepulang dari tempatmu bekerja. * Kekecewaan itu lagi,pasti * batinku sembari tak bisa menyembunyikan jengkel di roman wajahku. Tak bisa kah kau berdamai dengan keadaan itu?,walaupun aku sendiri jujur, tak bisa sering. Tapi itu hidupmu, itu keputusanmu, itu yang akan membesarkanmu. Aku ada di sampingmu, namun tak memikul bebannya, tak bisa karena aku harus memikul beban yang lain. Beban atas keputusanku sendiri.

Diam, mendadak bisu jika saat-saat seperti itu datang. Aku benci sekali dengannya *Silence is Gold, tapi tidak buatku saat itu* Aku benci dengan kekerdilan yang kau tampakkan, padahal kutahu jiwamu besar, hatimu luas, pikiranmu hanya langit batasnya, tapi kau selalu tak mau menyadari sepenuhnya. Kadang langkahmu kau hentikan seketika, meski tak perlu kurasa. Aku letih untuk selalu mengingatkanmu untuk melangkah kembali, kembali, lagi dan lagi. Jika kau berhenti tiba-tiba, bukan tak mungkin aku akan mundur, tapi aku tak pernah harapkan menjauh. Sejujurnya aku selalu ingin menghabiskan seluruh waktuku bersamamu,kita. Aku hanya berharap, waktu tak akan khianat, akan janjinya untuk datang kepada kita akan saat-saat yang kita dambakan itu.

Tersadar, tersungkur, terjerembab kedalam kenyataan malam itu. Berdamai dengan hati - hatiku dan hatimu - harus berdamai dengan kenyataan yang kita hadapi- kemarin, hari ini, dan esok - karena sang waktu memang 'kejam' memperlihatkan kuasanya, tak seorangpun dapat melawannya.

Pelukan kedamaian yang selalu mengakhiri mendung hitam di wajahmu dan roman jengkel wajahku, menyerah dalam waktu. Genggaman erat dua hati itu memang selalu coba dipisahkan, tapi aku selalu berharap genggamannya akan selalu lebih kuat dan erat dari apapun juga kekuatan yang akan memisahkannya. Hanya tanganNYA yang bisa, dan kita selalu berdoa mengharap belas kasih sayangNYA untuk kita, agar DIA selalu memberikan kekuatan lebih untuk genggaman hati kita.

Akhirnya aku tersadar dari tidurku, sentuhan hangat masih kau hadirkan bertubi-tubi di pipiku * bangun puteri pemimpi, hangatkan badanmu dan cairkan hatimu yang beku, air hangatnya telah kusiapkan untukmu * dan akupun bangun dengan bimbingan lengan kekarmu, yang selama ini sudah melindungiku.

Terkadang, cinta memang membunuh.

Monday, May 18, 2009

P.u.s.p.a

jangan jangan kau menolak cintaku
jangan jangan kau ragukan hatiku
ku kan slalu setia menunggu untuk jadi pacarmu
(Charlie ST-12 - Puspa)


Hari ini sebenarnya sel-sel tipis berwarna kelabu memerintahkan aku untuk segera menuliskan resensi singkat tentang buku Miracle's of Love nya Eko.P agar secepatnya bisa kubahas nilai-nilai kesetiaan yang hakiki yang diungkap dari kisah nyata Dian Sjarif - penderita Lupus sekaligus pendiri yayasan Dhuafa untuk orang-orang dengan Lupus (Odapus). Tapi entah kenapa, antara sel-sel kelabu dalam kepalaku itu dengan nyanyian hatiku saat ini, tak mau berdamai. Ach, besok-besok sajalah, menulis kisahnya Dian Sjarif itu, sekarang lagi teringat sahabatku.

..walau kutahu, bahwa dirimu sudah ada yang punya
namun kan kutunggu sampai kau mau..

Lagi, si Charlie ST-12 mengalun. Hmm..,sekilas jadi ingat pembicaraan dengan sahabat dekatku - Flo. Cinta memang begitu misterius, selalu datang sesukanya, namun terkadang juga tak pernah menepati janjinya untuk datang. Adakalanya datang pada waktu dan kepada orang yang tepat, namun tak jarang juga datang seenaknya pada waktu dan orang yang kurang tepat..*(kurang tepat??)* yaa, sebab katanya *cinta tak pernah salah* jadi saya memilih untuk mempergunakan kata 'kurang tepat' ketimbang salah, nanti jadi salah betulan.
Sahabat baikku ini tiba-tiba saja ingin menemuiku,ketika kami chatt,
"Haiii,say....kangenn euy!ketemuan yuuk"
"yo'ee,dah lama banget ya,Flo,qta ga rumpi..xixixi"
"males achh,rumpi gak boleh *sama dengan makan bangkai sodara sndiri* "
"doooh! iya juga,sich,hehe...pa kabar nya loe?? sorry,waktu itu gw gak bs ketemuan.."
"it's ok. mmm,I am not quite good,De...I've got some kind like trouble - that's why I want us to meet"
"really? let me guess..mmm,your hubby pengen anak laki-laki lagi,loe gak mao..haha.."
"hehe...tau aja loe! tp tebakan loe salah..!"
"jiahhh...apaan donks,capek ach,lagi males tebak2an"
"mmm,gimana yaa,pengen cerita tapi malu..."
Sejenak aku berfikir, sepertinya ada sesuatu yang benar-benar mengganggu sahabatku ini, hingga dia jadi berulang-ulang dg 'mmm..'
"Napa,sich ciiinn,cerita aja laa ama gw..You can trust me,I promise..."
"Ya udah, versi lengkapnya ntar kalo pas kita ketemu betulan, skrg give me a clue donk,biar gak penasaran.." aku mencoba mengulur waktu dia agar dia bisa bernapas sejenak dan bisa berterus terang.

"Gw falling in love lagi,nih De..."
"O oww...that's really touble,beibeh....udah ampe mana???"
"Idichh...apanya??'ngeres aja loe!"
"hihi..maap,lagi meriang.."
"hahh,sakit lagi loe 'De?"
"MeRindukan kasihsaYang...xixixi.."
"Iyya, ga tau nih...,siapa yang mulai. Dia temen eks SMA aku, dulu sih pas satu sekolah, gak ada apa-apa, malahan dia bukan temen gw, cuma kenal aja..."
"Trus..skrg ktmu lagi dimana?"
"Di internet, gak sengaja...awalnya cuma temen biasa kok,sama ama yang lain"
"Hmm, I got it...cerita basi,ya,say...dari chating turun ke dating..xixi..sorry,Flo"
"Asli deh,gw baru kali ini kok ngerasain kayak gini lagi..,but I'm really feeling guilty 'De...what should I do, ciinn..help me donks,need your advise"
"Hemmmm (aku menghela napas panjang dulu,biar seluruh oksigen diserap paru-paru dan sirkulasi ke otak lancar...)..gini aja, gampang.."
"How..???"
"matiin line internet loe, do not keep in touch in anyway with him, or change your ID contact, dissappear from dunia maya deh, Flo..."
"Ooohh...berat ciinn.."
"Whatss?? Oh Flo,you're really in trouble..!He's not real,Flo..kalian blom pernah ketemu khan?? "* I hope not,yet!*
"That's what I mean I'm in the trouble,ciinn..enggak kok 'De,He's not that kind of men, not what you're thinking of,He's not use me, I'm sure of it"
"How could you be so sure,,c'mond Flo,be grow up!"
"because I'm not that kind of woman,too...you know me,'De"
"Yeah I know, you're so freak, not easy to appreciate the guy in spite of you can absolutely respect them if only they respect you,too - like your hubby done, isn't it?"
" a hundred percent right! This guy,you know,he's mostly like I saw hubby in the positive side, humble, caring, responsive..ugh...anything I need"
"Hhhhh ( I sighs),berat Flo,kalau diterusin...terlalu banyak resikonya"
"Manusia gak ada yang sempurna lho,Flo...you should remember that."
"I know,but..ini gak ada hubungannya dengan gw mencari-cari kekurangannya hubby di dia..aku juga nyadar kok,aku banyak kurangnya. Kita berdua berusaha selalu nerima kita masing-masing apa adanya,'De"
"Justru itu, karena gw tau your hubby itu orangnya baik,makanya gw nyaranin seperti itu. So what yg bikin loe susah ngelepasnya,dong...emang kayak apa,seeh,lebih cute dari si hubby,yach,hihi..."
"Hmm, gak mau comment ach,kalo yang itu"
"wuidih,pasti gak oke kalo gitu..hahaha,piss Flo!"
"Pokoknya skrg gw masih ngejalanin ama dia, 'De...coz dia bikin hari-hari gw jadi lebih semangat,jadi lebih ceria,pokoknya ada yang kurang kalau kita gak keep in touch"
"Does he have marriage?"
"Same with me, and happy family ,too ,I think"
"Jujur ya Flo,gw sayang elo,ciinn,gw gak mau you're get into trouble in the future because of your silly doing! Inget your two little angel,Flo and your loveliest hubby! Gw tahu, kehidupan kalian berdua gak bisa dibilang mulus, tapi your hubby mungkin lagi butuh loe dampingin, agar loe bisa menjelaskan ke dia apa yg loe inginkan darinya...ini khan cuma pelarian loe doang,Flo..."
"Tadinya gw pikir gt 'De..,dia pelarian gw kali yaa??..tp ternyata, bukan kok..I see him not like in that situation...sekalipun internet diputus 'De,gw gak yakin dia bakal hilang dari pikiran dan hati gw. Itu yg membuat gw feeling guilty..,walaupun kita gak pernah contact secara fisik.."
"jiahhh...rugi,Flo kalo gak ngapa-ngapain...!wakwkwkkkk...piss lagi,Flo"
"Aduh, 'De..,sorry,terpaksa off dulu nih..,bos gw udah balik...jadi ntar gw sms loe ya,kapan kita ketemuannya ya,ciinn...aimissiyu,cinta...muach!"
"Deeeeuuu,dasarr yang lagi falling in lop...!oke deh,gw ntar kabarin kapan gw bisa, kalo anak-anak gw ada yg jagain ya,Flo...see you darling,take care.."
"you,too 'De...bye..thanks for your advice"
"U're welcome,ciinn.."


Achh...jadi inget lagu Charlie ST12 lagi,

..walau kutahu, bahwa dirimu sudah ada yang punya,
namun kan kutunggu sampai kau mau..


Cerita ini terpaksa berakhir sampai disini,karena Flo harus kembali menyelesaikan tugasnya mengisi alur kehidupan yang tak mau kompromi berhenti sejenak, dan aku pun harus kembali bergelut dengan tugas-tugas rumahtangga ku yang jadi tambah gak mau berhenti, karena jatah waktunya yang dikurangi, mendengarkan sahabatku itu, yach...90 menit berlalu begitu cepatnya. I promise I'll meet you soon,Flo...so I can continue this story.
Sebenarnya cerita kamu gak sama dengan lagunya si charlie ST12 ini ya,Flo,tapi aku pingin aja menghubungkannya dengan kamu, mungkin kamu jadi semangat kalau setiap chatt, disapa seperti ini,

Kau gadisku yang cantik,coba lihat aku disini
Disini ada aku yang cinta padamu
Kau gadisku yang manis, coba lihat aku disini
Disini ada aku yang sayang padamu..ooh


Sunday, May 17, 2009

Indahnya (Mei-1)

Tak pernah terbayangkan
Tak pernah berfikir untuknya
Tak sedikitpun terbersit niat
Tak pernah memerintah sang waktu
Tak ada kata dapat terucapkan
Tak ada tempat untuk cemburu
Tak ada waktu menuruti sang ego
Tak ada kekuatan untuk melawan
Tak kuasa berpaling, apalagi menyuruhnya menjauh
Tak berdaya tanpaNYA
Tak akan pernah ragu, ini Engkau,
Tak ada alasan, alibi, motif
Tak selalu harus 'apa?'
Tak pernah dapat bertemu jawabnya
Tak akan pernah ragu, ini Engkau,
bukan aku, bukan kamu, bukan juga dia, dan dia
Tak yakin akan sanggup menanggungnya
Tak yakin akan sanggup menolaknya
Tak sabar untuk lekas menuntaskannya
Tepati janjimu, jika memang itu ada,
Tunaikan semua hasrat tanpa harus menunggu
Tak pelak lagi, tersesat sudah
Terlanjur sudah
Tiada yang lebih indah,
Tanpa tuntutan, tetap pada penantian tak bertepi
Tak mungkin menariknya kembali
Terlanjur, terlanjur indah kurasakan,
Tak akan pernah kulepaskan


*bodohnya aku, indahnya hatiku*

Saturday, May 16, 2009

My Pray (1)

Di hening malam yang membelah kesunyian hati
Di harapan yang tiada bertepi
Di keinginan keinginan yang tak kan pernah terucapkan
Di hasrat yang terlalu mustahil terwujud
Di kejamnya penjara penantianku
Di dinginnya hatimu yang kau bekukan
Di senyuman indah yang sekuat tenaga kuhadirkan
Diantara bulir bulir airmata yang mulai jatuh
Kuberdoa,

Ya Robb,
ampuni hamba yang mempertanyakan takdirMU
ampuni hamba yang lemah ketika ketentuanMu telah hadir
ampuni hamba yang membiarkannya masuk
ampuni hamba tak kuasa meredam keinginan
ampuni hamba yang terlanjur khianat
maafkan hamba yang sedang tertatih untuk tetap berada
di jalanMu namun selalu menjerit menahan pedih
maafkan hamba yang selalu mereka reka,
adakah ini jawaban atas pertanyan hamba selama ini
hamba tahu, tak ada karma dariMu untuk umatMu
melainkan ujian untuk menguji kesetiaan hamba padaMu
Tolong aku....
Tolong aku untuk tetap bisa merasakan nikmatnya perih
atas cambukMu yang merajam hatiku
apapun itu, selama Engkau menghendakinya, aku yakin indah
sekalipun hamba harus terluka, tersayat,
tercabik hingga bongkahan terakhir...
Aku sedang mencoba bertahan, Ya Robb...
sekalipun disana terbetang sungai indah
yang tak kuasa kutolak hadirnya



-Lelah Sudah-

follow the heart

my fingers followed the sounds of my heart at that time
my confessions...
can't hold on it any longer
can't live between two lies anymore
I lost my strength...
you said that you have a confession,too
lastnight, I was making love with you,
you are there,
when I kissed you, you kissed me,
we made love under the moonlight...
then my feeling became messy!
'miss you my dear...'
'miss you, too sweety...'
'I'm crazy thinking of you...'
'can't stop thinking about you, too sweety...'

Let it flow, let it flow....
but I am not dreamin' anymore now
and you're not having the strange dejavu now
it's real, it's not a lie, we are not such a liar
you're promises are real now, not my imagine anymore
my confessions,
you're confessions,
follow the heart....


-at the dawn, in my room,can't stop thinking about us-

Friday, May 15, 2009

Kisah Puteri Angin dan Pangeran Api

Buku ini, tidak bisa tidak,harus menjadi buku pertama yang justru resensinya saya tampilkan atau saya buat pertama kali di blogg saya ini, walaupun buku-buku yang lain sudah lebih dulu saya selesaikan.
Mengapa justru buku yang -rasa rasanya samasekali, mungkin tak akan pernah- belum edar di toko-toko buku besar ?. Ya, karena salah satu pengarang buku inilah yang saya kagumi *sangat* yang membuat saya jadi tertarik ingin menulis, menuliskan apa saja tentang perasaan perasaan saya, atau tentang kejadian yang menurut saya perlu saya tulis dari sudut pandang positif untuk mendapatkan suatu pelajaran berharga bagi saya dan pembaca tulisan saya.


Buku ini karangan teman saya, oh,maaf,teman-teman saya, karena ada dua penulisnya. Bercerita tentang rumitnya kisah percintaan dua anak manusia, yang tentu saja sampai kapanpun tema percintaan seperti ini tak akan ada habisnya untuk digali dan diceritakan, difilmkan. Menarik karena dari judulnya sudah disebutkan * kisah rindu yang rumit * dan ternyata memang membacanya harus penuh dengan penghayatan, bahkan harus membayangkan kita menjadi tokohnya, baru kita bisa merasakan rumitnya perasaan sang puteri angin dan pangeran api ini.

Puteri Angin dan Pangeran Api jatuh cinta karena banyaknya perbedaan yang ada diantara mereka sekaligus karena persamaan persepsi tentang arti cinta itu sendiri, yang mereka gambarkan begitu indahnya dalam rangkaian kata-kata yang romantis namun 'gak pasaran,'gak norak, penuh luapan emosi dalam kosakata yang indah baik dalam frasa indonesia maupun asing, benar-benar menghibur, bahkan tanpa harus mengerti benar apa sebenarnya maksud dari tulisan itu karena dengan menikmati kosakatanya saja kita sudah bisa merasakan indahnya.

*salute* saya acungkan two thumbs up for both of you karena kalian berdua bisa mengekspresikan perasaan itu dengan indah dan bisa dinikmati orang lain. Sayang, sepertinya 'gak bakalan edar di pasaran ya, karena mungkin akan menambah rumit kisah kasih asmara itu sendiri. Beruntungnya saya dan teman saya di Semarang bisa 'menikmati' buku ini.

Untuk Princess of Wind, jangan berhenti berkarya, please karena aku belajar banyak dari kamu tanpa kamu sadari, walaupun mungkin kisahmu ditakdirkan harus lebih dramatic dari drama odyssey. Bukankah salah satu tulisanmu berjudul ' Menderitalah...lalu berkaryalah...' karena itu aku yakin akan ada bukumu selanjutnya, dan pasti akan aku buat resensinya versi aku,tentunya.
Untuk Prince of Fire, rasanya memang pantas bersanding dengan your Princess of Wind. Tapi, sayangnya, kehidupan nyata kadang mengharuskan kalian berganti peran, dan bukan tak mungkin bukan menjadi Prince and Princess lagi.


Benar benar kisah merak dan rindu yang rumit - Sahabat Batin - Kisah Puteri Angin dan Pangeran Api.

Aubrey


an Aubrey was her name
and not so very ordinary girl or name
but who's to blame...for a love that wouldn't bloom?

for the hearts that never played in tune

like a lovely melody that everyone can sing
take away the words that rhyme it doesn't mean a thing

and Aubrey was her name
we tripped the light and danced together to the moon
but,where was june..?
no, it never came around
if it did, it never made a sound
maybe I was absent or was listening too fast
catching all the words but then the meaning going past
but God I missed the girl, and I'd go a thousand times
around the world just to be closer to her than to me

and Aubrey was her named
I never knew her but I love her just the same
I loved her name
wish that I could find the way
and the reasons that would make her stay
I have learned to live a life
but patched from all the rest
I'll do without the best
Oh how I miss the girl,and I'd go a million times
around the world just to say,
She had been mine for a day




AUBREY - Bread & David Gates




It's reflection of me when I was sixteen. There was so many question in my life beginning with the word 'why' and also my love stories. At that time I can't find the answer and there's nobody told me about that. I was dreaming that there would be a boy - cute,caring and loving boy -came to my life and tell me what the answer is. But there was none.

But now, I am not sixteen. But the question is still the same, beginning with the same word - why - in another content of it. It has to be a different, that now I can find the answer, coz HE gives me all of the answer. Through my long pray at night and dawn. And I feel safe for relying on HIM. Now I'm not dreaming anymore coz I believe in "YOU" and "HE" sent you to beside me, now and forever.


The Aubrey still playing in my room as my lullaby 'till now, you gave me as a birthday gift of that CD 'coz you know me,thanks honey.

Thursday, May 14, 2009

Life in the "Happiness is a Voyage"

Nowadays, I just realize one thing ,
that it is true, that Happiness is not a goal,
it' s our voyage........
so don't ever put that at the highest level of the pyramid of needs,
but covered it all with your feel of happiness itself.......
That's why, me, a complicated thinky,
always want to engraved every details
of that voyage become a note.
With all my wishes that it could be useful
for my lovely daughter, that she will be able
to take little lesson of life
that I can't explain to her right now.
Or just only could be my best diary at the very least....
all I know is, I just want to write it
because can not talk it...what can I do..?
Forgive my incompetency in everywhere you read this ,
in grammar, in phrase, or anything inconvinient to you...

Just can't talk it, 'cause I feel it, so I can't stop it in my mind except,write over it.