Thursday, October 29, 2009

Enough is Enough.

I can’t stand it any longer to write here, in this “home” – too painful I felt. There’s always the impossible dream teasing my spirit into griefing, in here. You were round and round in my head while I was writing. I have to move on. I wanna disappear from here, vanish. I wanna be a new somebody. You are just my alter ego, maybe – MAYBE NOT. You can’t do this to me. Enough is enough. Ask why?



PS : Let me do something like you did – couldn’t be reached out. (Buat Khamu!)

Thanks for the last reply of my e-mail.

Tuesday, October 6, 2009

Strange De Javu

Sudah lama sekali label heart gak ingin aku teruskan lagi, sampai pada sore tadi - kutemui yang kutunggu di gmail - setelah beberapa kali, sekian lama.

Aku baca lagi semua label heart, dan, hatiku kelu.

Semua kalimat 2 ini, betapa aku rindu , utk dituliskan kembali oleh seseorang yang entah pernah ada atau tidak - yang bisa kurasakan hanya semangat dan inspirasi ketika dia menyapaku, juga tersayat ketika mendapati kenyataan terbentang di depan kita - rinduku berteriak ditingkahi riak ombak. Khamu, dan kalimat2 ini :
Strange De Javu
Stay Close, Don't Go
Hi, sweet - how'r'U

Khamu dan lagu2 ini:
Andrea Bocelli

How could I forget about that...you've told me!

Khamu tahu, apa yang paling menyakitkan dari seseorang?
Sikap indifference!
Mungkin lebih baik khamu maki aku, sumpahi aku dengan segala sumpah serapahmu, balas sms ku dengan nada sinis yang pernah khamu tuliskan - mungkin, ya mungkin itu lebih baik - ketimbang sikap indifference mu selama ini. Dan...ach! kenapa masih saja terngiang2 bahwa kamu masih akan selalu 'membaca' aku, mengunjungi rumah ini...fool me!

Khamu pasti gak akan bisa percaya, aku membeku dalam waktu ketika puteri pemimpi memulai mimpinya...I miss you a lot, Dips!

-this evening I was chatting with 'Lintang' and we talked about you...miss you really-

Friday, September 11, 2009

So Many Wishes Tonight

Only a few hour later it will be turn into 36...
How many times left do I have, GOD?
Ough, forgive me, I shouldn't ask that in the properly however
Coz there's so many things, a bunch of love,
people who I loved to meet,
and so many thing uncountable

Do the word THANK LORD is enough...? NO
Keep me on your way,
Make me feel unregret,
Remind me every second I forgot to thank.


September 11 pada malam ke 22 ramadhan
Mencoba renungi perjalananku selama ini
Melihat setitik harapan lailatul qadr yang serasa mendekat lantas menghilang

Malam ini, miss my Mom&Dad so so.

Kemarin, ngintip kado untukku dari peri2 kecil...hihi...disimpen di lemari baju!

Semalam, aku tau Nny punya kejutan buatku, tapi pura2 cuek
ihiyy...aku juga pura2 cuek :D


Siang tadi, aku ingat khamu...
Teganya khamu, atau kejamnya pendirianku?
Jujur, aku masih rindu
Tapi khamu,
terlanjur mengubur diri dalam lukamu.
Boleh kuharap ucapan selamat ulang tahun sebagai teman darimu?


-khusus malam ini, aku mau taraweh di rumah-

Sunday, September 6, 2009

The photos's of ME & the new friends

Coba yach, keluar gag nich, link or embednya, mudah2an....



horeeee...berhasil ! lagi ach....ini lainnnya :


(lgi asyik ngerumpi di pojokan)


(perhatian terbagi, antara liat ke depan atau ke samping, abis yg motoh ada 2 :D)


(Nah, ini versi lengkapnya, minus 3 or 4 org yg udh pulang duluan)


(getting closer)


(more attention please, di pics ini, ada sedikitnya 2 sesepuh blogger terkenal lohhh & 2 seleb blogger)

Wokeeeh, segitu cuplikannya dari blognya mbak Perempuan Api di multiply yang saya embed. Kalo mau lainnya, ya liat tulisan sebelum ini dengan labels sama.

What If Without Friends?

Meet with all of Friends is always make this life happy, the day became brighter **gak lebayyy!**
Don't know how if live without them, possibly almost nothing.

Ya, bertemu teman, teman dekat, teman baru ketemu, teman baru kenal, apalagi teman yang udah lama gag ketemu, pasti selalu menyenangkan **Why suddenly I remembered You, heyyy..where've you been? I miss you my dear friend...you dissappear like bubble on the air...why there's none notif on fb...and that number phone isn't valid anymore...It's finally the time I meet all of the friends at the ngerumpi, you know that it's only you who could understand the feeling of this happy feeling...if you read this, please come to the place you know-everyday I wait for you there, but you never make your ID online... :(**

4 & 5 Sept kemarin, so many thing I haven't write on this. Cuappek poll **like you always said, if you came from WP's project, remember?** baru sekarang sempet nulis.

Tgl 4 Sept, weh, lumayan bingung, jadi dateng gag ya...abis deg2an, gag ada yang dikenal banget, semuanya temen virtual, bahasa diksi & bahasa tubuh, jauuuuuh berbeda pastinya. Dan itu yang membuat saya sampai siang masih menimbang2, dateng atau enggak. Sekalipun di "rumah maya ini" sudah lumayan mengenal sedikit2 karakter mereka, tapi di kenyataannya, bisa saja berbeda 180 derajat, kan...and what if they are really not welcome coz I came from their outside sociality. But...not me, who doesn't like a challange. I always said to my self - "Why don't you try?" - then...voila! there I was in the Buk-Ber yang bukan Grand Launching ini. Lumayan seru khan, ternyata ? ini baru sebagian kecil foto-fotonya. Coba cek blog perempuan api ini, ada lebih banyak foto bareng. (Trims ya, mbak Yati ).Sayang gak terlalu semua bisa diakrabi, ya karena baru pertama banget, pengennya kalau ada kesempatan lagi bisa ngumpul bareng, next time will be better. You know what, I really remember you when I was in the car - pengennya nulis status : senengnya, jadi ketemu bareng temen2 di ngerumpi :) :) - but... instead of you will read it, probably NOT ! Hubby pick me up (of course, if I don't want to, how would I go to there).

Tgl 5 Sept, ketemu ibu2 rumpi eeh maksudnya temen2 tapi emang ibu2 semua, ya dimana lagi kalo bukan di MP. Menyenangkan juga dong, of course. Kalo yg ini, there's alot of : "HEEYYYY....APA KABARRRR...**Cipikah Cipikih** and little2 komentar:kurusan euy...atau mening geulis pisan sekarang... (wheee, kalo ini saiah yg dibilang begitu :P)**.
Terus, so pasti, karna kalo ibu2 tuh, udah ostosmastis potluck, jadi, meja makan dari ujung ke ujung isinya makanaaaaaaaaannn semua, ampe sebenernya, gag ada tempat lagi buat naro' !.
Ada Nasi timbel, karedok, ayam bakar kecap, udang balado, sambal goreng ati kentang, rendang daging, mie goreng 2 versi, bihun goreng, terus ada baso komplit mie, bihun dkk, Soup cream jagung, makanan kecil lengkap : donat, risoles, kue lumpur, puding caramel, puding buah, tart mini potongan,kue2 manis, gorengan, Es buah 2 versi ( salah satunya es buah susu, saiah yang bikin dari siang, sekalian buat bagiin ke mesjid)...trus apa lagi ya...wuihhh, poko.e puyeng dah liatnya, ampe udah kenyang duluan ! Untung inget kalo lom makan, dan harus makan, jadi gak mau liatin lama2, mending dimakan ajahhh, ntar keburu kenyang cuma liatin doang :P.
Tapi sayang, pas ada sesi bungkus membungkus, lha ada yg motoh, aku inget mau keluarin kamera, tapi tangan lagi belepotan abis ngambil sup krim buat dibungkus bawa pulang :(( :(( **nangis dalem hati** Mudah2an pas halal bihalal bisa ketemu si ibu potoh, kan blom sempet kenalan, anaknya gak sekelas syifa or tisha.

Hhh...poko.e alhamdulillah-alhamdulillah-dan alhamdulillah ya Allah, atas semua karuniaMu. Hari ini juga hari pertama sahur lagi, sholat subuh lagi & tadarus selepas subuh, alhamdulillah.

What is the agenda of today? silaturahmi lagi sepertinya. Kali ini, siang mau ke matu dulu deh.

Udah lama juga blum kesana lagi. Next week, mudah2an gak ada halangan mau ngerayain ultah di Pibo or Puloasem-insya Allah masih dikasih umur, amiinn.

Thursday, September 3, 2009

Beri aku kesempatan, ya Al-Jabbar

Subhanallah...hari ini ampun deh, gak lulus 'cobaan' sabar nih gw **mengheningkan cipta lagi**.
Hadoh, abis gimana, ya emang gw gak salah, ibu2 yang lain juga gak salah, dan memang gw & mereka gak salah, cuma memang kita gak selalu sadar, bahwa "setan" tuh selalu berkeliaran dimana-mana, berwujud apa aja, dan kali ini...berwujud di Pak Tono(bukan nama asli deh)- seorang dosen U*N -univ islam megah di bilangan jakarta selatan, dkt utan kayu ciputat.

Awalnya pagi2 si ade lom berangkat aja, Tya udah tilpun(ibu satu ini selalu manggil gw pake nama anak gw, doh! pegimaney siey, katanya bingung manggil nama gw, Ade-kayak manggil adeknya ajahh..jyyaaaah, tya, dasarrr)
"Tis, udah oke nih, udah terkumpul semua, sebagian besar"
"O, ya alhamdulillah deh-gak ada masalah ya ?"
"engng..ada sih satu dua yg gak mau bayar, ya gapapa-ini khan shodaqoh, kalo gak ikhlas ya jangan"
"Iyalah, biar aja - mudah2an sih gak banyak yg kek-gitu, jadi kita ngasih guru2nya juga gak miris "
Sudah tiga tahun, bukan cuma idul fitri aja-bahkan guru2 yg kena musibah,kecelakaan, sakit,melahirkan, dan waktu perpisahan kelas- aku selalu berusaha jadi koord penggerak ibu2 supaya bisa sedikit 'peduli' sama guru2, karena di sekolah syifa & tisha, meski sekolah nya satu 'level' dg Al-Azhar, tapi ternyata kesejahteraan guru2 tidak berbanding lurus dengan besarnya uang pangkal yang kami bayarkan. Membuat hati ini semakin miris, mendapati kenyataan bahwa di sekolah di bawah naungan Depag, tapi tak jarang kudengar desas-desus dana ini itu diselewengkan. ach...sudahlah! **may God bless them all**
Selang dua jam kemudian, baru aja aku anteng mau nulis komen di ngerumpi[dot]com, si Tya lagi.
"Tis, ada yg komplen nich-ortu kelas 1 , gak terima di surat itu, katanya seolah2 memaksakan, kok ditentuin jumlahnya"
"Lho, kenapa baru protes sekarang, khan ada jeda waktu tiga hari, bukan? dia bisa hubungi nama2 koord disitu"
"ah, gak tau nih, kek-nya urusannya pabaliyeut euy, kumaha, tisha aja ya, yg ngomong?"
"whee, emang napa sih, kok tumben dapet yg reseh...ya udh, kasih nomer gw aja"
"Tapi yg ngurus di kelas 1 namanya bu Dini, ntar aku sms'in no hp nya deh, tisha yg ngomong ama dia, soalnya bapak itu, namanya Pak Tono, dia yg komplen ke Bu Dini, nah si ibunya teh.bingung, udah dijelasin kalo gak mau ya gapapa, tapi si bapak teh.ngotot, mempermaslahkan isi surat"
Hmmm...**menghela napas agak dalem** 'cobaan' hari ini nih, batinku. Memang aku yang mngkonsep surat itu, ya abis gimana, ditodong sana sini terus, udah aku bilang, bikin aja lah, yg penting kasih tau bla bla bla, tapi gak pada mau, alasan gak bisa. Ya sudah, karena waktunya mepet, anak2 nanti keburu libur, ya aku bantu. Sumpah deh, kerjaan gini2an ini, boro2 dapet untung, ada juga capek mikir, blom kita yg ngeprint, kita yg fotocopy, eeh kita juga yang kena "semprot' padahal mah, uangnya ya gak ada-karena kita emang nyari pahala, bukan uang. Anak2ku juga sama aja seperti anak2 lain, gak akan dapet 'perhatian ekstra' karena mamanya sudha sering susah payah ngumpulin dana buat bu guru-pak guru. Tapi herannya, adaaaa aja di dunia ini orang yang kerjanya prasangka buroook terus, gak mau terlebi dulu susah2 nyelidikin kek-latar belakangnya gimana.
Pas Tya telpon kedua kali ini, aku masih positive thinking, ya mungkin cuma salah paham kecil, maklum saja, anaknya si bapak itu khan kelas 1, jadi dia belum tau "tradisi" baik di lingkungan sekolah cabang pamulang, karena beda dengan di pusat, semua orang serba individualistis.
Yach, mau apa lagi, buatku waktu itu gak ada pilihan lagi mau nyekolahin anak2 dimana, ini sudah paling baik, sesuai output lulusannya & sesuai agama yg kami anut, dan yang terpenting, masih dalam lingkup budget yg tersedia.
Akhirnya kutelepon Bu Dini. Dia menceritakan dari a sampai z permasalahannya. Setelah aku menyimak, aku ambil kesimpulan bahwa si bapak ini kelihatannya kurang ikhlas dengan jumlah 50ribu sebagai patokan sumbangan THR guru & karyawan, entah karena memang keuangannya yang gak mampu (tapi aku sangsi, sebagai S2 di U*N, gak separah itu kaleee, kondisi keuangannya, kecuali dia sbg satpam disana ...wakakaka) atau karena dia 'jealous' karena dia gak dapet THR, secara doski juga dosen katanya. Atau, dia sudah terlanjur antipati sama MP, secara katanya menurut gosip yang dapat dipercaya, yayasan sdh menyelewengkan dana dua milyar lebih, makanya jajaran pimpinan diganti. Entahlah!
Bu Dini keliatan sekali agak2 'gerah' menghadapi omongan2 si bapak yang memojokkan, di sekolah tadi pagi. Sayangnya pas aku telepon dari rumah, si bapak sudah gak disitu lagi. Maka bu dini memberikan nomor si bapak ke aku lewat sms. Kali2 dia mau komplen ke aku.
"Ya udah bu dini, tenang aja, mudah2an nanti dia telepon saya, dan saya bisa jelasin semuanya.Saya akan jelasin singkat lewat sms dulu, biar nanti kalau dia kurang puas (duileee, emang gw jualan servis? **halahhh! apaan siey**) khan dia bisa telpon saya"
Akhirnya bu dini berhasil aku "tenangkan" setelah lebih dari dua kali telepon aku.
Mau nerusin baca ngerumpi, yaaah, udah siang, belom ngurus ini itu buat persiapan besok. Besok khan mau ke markas ngerumpi, buk-ber, disamping itu anak2 juga mau ikut ayahnya ke Kemang, buk-ber juga. Belom lagi ngurus lab nya tisha, mesti ditelpon. Sukseslah tadi pagi ampe jam 11 gw jadi "miss ringring" gak berenti nelpon. Mbak wirdha ganti nomer lagi, wedew, bikin pusing ajah, kudu nunggu salon buka. Abang saiah yg tercintah di balikpapan sonoh juga lagi Ultah, hayyah, ampir lupa telpon! Eh, pas telpon, ada 'permintaan' lagi-suruh ngirim dokumen- tapi yang ini sih, gapapa, karena insya Allah hubby jadi dapet proyek baru, amiinnn YRA.

Jam 11 udah mulai senggang, buka2 fesbuk & ngerumpi lagi ach...tiba2 hp cdma bunyi, Bu Dini.
"Bu Ade, tadi saya gak tahan, akhirnya telp si pak Tono" (duilee, ni ibu, segitunya-padahal gw dah sms loh, tapi lom dapet balesan dari tu bapak)
"O ya, bu..terus?"
"Iiiich, sebel deh, mosok dia bilang, sebenernya saya ikhlas kok bu...gitu, waktu saya mau balikkin duitnya"
"Hahahaha....dasar tu bapak, emang nyari gara2 kali...ya udah, berarti udah gak ada masalah lagi dong ya?"
"sepertinya sich begitu-ya dia bilang, laen kali kalo mau bikin surat, konsepnya belajar dulu ama saya"
"bwahahahahahahaha...." saya ngakak asli di telpon, sembari pengen nimpuk tu bapak pake bakiak! coba dia ngomong gitu ke saya, saya damprat balik! **lupa dah, ni bulan puasa!**
"Yaolooh Bu Dini, sabar aja ya, emang reseh tu bapak-biar ntar hari sabtu deh, saya temuin di sekolah pas kita buk-ber"
"Iya, nih...haduuh, puasa saya rusak deh gara2 dia, mana baru puasa hari ini, kemaren sakit & mens"
"Haduh, sabar ya bu sabar, untungnya sih, saya lagi gak puasa baru empat hari ini. Ya sudah, yg penting udah selesai ya, masalahnya, jadi saya gak perlu telpon dia lagi, Bu?"
"gak usah deh, Bu Ade, khan tadi dia udah ngomong gitu, ya sudah"
"Oke deh,sampe ketemu sabtu ya bu...wass.."
Pfiuhhh...jangan dikira udah selesei sampe sini, klimaksnya belom!
Selang setengah jam kemudian, pas banget si tisha mobil jemputannya nyampe depan rumah, hp cdma bunyi lagi. Pak Tono!
"Halo, ass..."
"halo, waalaykumsalam wrwb-ini dg bu Ade?"
"Iya betul"
"Saya Tono, bu..ortu dari **** kls 1A"
"O, iya, saya tau-gimana pak, ada masalah apa?"
"Saya cuma mau mempertanyakan maslah isi surat, Bu...yang terkesan...bla bla bla"
sampe kira2 tujuh menitan tu bapak nyerocos wae. cihh! pusing dengernya, sumpritt.
Begitu suaranya melemah & rasanya udah semua dia 'tumpahkan' ampe henponnya basah kali tuh! Maka gw mencoba 'masuk' memberikan penjelasan gw, diupayakan dengan bahasa tertata rapih & nada yang datar. E tapi, baru bbrp kalimat gw meluncur, penjelasan gw blom nyampe intinya, dia udah nyela aja. Sekali, dua, tiga, begitu terus, sampe gw agak teges ngomong gini:
"Bapak, masih ada gak, yang mau diutarakan? kalau masih, oke deh saya dengerin, tapi kalau sy sdg berbicara mohon bapak dengerin dulu sampai selesai, kita gak bisa dua2nya ngomong, Pak!"
alih2 dia menyadari kesalahannya, eh malah dia ulangi lagi, dan nadanya makin lama makin ninggi, ngajakin berantem. busrutt!!.ampun dah!**serasa pengen ngamuk**
Alhasil, sukseslah, siang jam 1 tadi - gw, si Ade keras kepala bin judes en bawel, keluar aselinya - ih, sumpah, kalo gak ada my hubby-Nny Nny- gw tuh suka 'lepas kendali' sama orang model gini . Dia menyalahkan gw yang gak salah, padahal itu karena missunderstanding dia, terus gw udah sabar, mau ngejelasin, dia ngeyel, seolah2 gw cuma boleh dengerin dia dan jadi "yes men" Heeeeyyyyyyy men, who fuc**n are you????
Kalo di jalan tuh, model supir2 angkot ato org2 sableng yang udah kelewatan tuh, nah-untungnya khan kalo pergi gw sllu ama hubby atao si bang nasri yg juga sabar, coba kalo gw nyetir sendiri...beres dah! (mobil gw beres diancurin ama mereka, maksudnya, gegara gw berani2nya nantang setan.....hahahahahahaha)

Astaghfirullahalazhiim....bener2 deh hari ini, gw mesti banyak2 istighfar. Urusan ini itu masih ada yang "gantung", ketemu si Tono 'the devil', eeh tiba2 si bang Aip minta kasbon lagi, padahal yg kemaren baru minggu lalu gw kasih THR dimuka (tau aja dia, majikan lagi puyeng, kesempatan minta duit). Ya gapapa sih, selagi gw masih ada rejeki.
Belom lagi kemaren, pas abis gempa, gw telpun ibu-bapak mertoku, yeuh-biasa deh si bapak, kalo gak ngomong yg nyelekit ke gw gak afdol kali buat dia. Tapi gw sabar2in, paling ngadu ama Nny Nny, and jadi pe er, kudu buka puasa disana. Pamulang - rawamangun khan, gak deket...
Trus abang_q yg satu lagi, agak2 ngambek karna gw dah lama gak ke tangerang...yaolooh, iya, maaaaap, abis gimana, gw juga khan kagak boleh capek.

Ya Allah, Ya Al Jabbar , yang maha memaksa, berikanlah aku kekuatan , kesehatan dan kesmpatan untuk memaksakan diriku berbuat baik di bulan suci ini, bulan yang lebih baik dari seribu bulan. Semoga, bermodalkan niatku yang lillahi ta'ala, aku dapat membahagiakan semuanya di bulan ini,amiinn YRA.

Thursday, August 27, 2009

Remember The Time

Di malam ke-enam taraweh ramadhan, di sudut mesjid sebuah komplek nan-asri, kuangkat kedua tanganku – Allaahuakbar . Seperti lima malam sebelumnya, setiap kali kumulai sholat sunnah tahiyyatul masjid, selalu pikiranku tertambat pada satu sosok yang tak kan tergantikan apapun dan siapapun juga – yaitu dirimu, Mama. Kau yang pertama kali mengenalkan aku pada masjid, pada sholat-sholat sunnah yang biasa dilakukan di masjid, termasuk ketika pertama kali kulaksanakan sholat tahiyyatul masjid ku dulu. Aku lupa persisnya umur berapa aku waktu itu, yang pasti tidak lebih besar daripada syifa-ku sekarang.
Ach Mama…jika saja kau masih ada, kau pasti senang melihat dua peri kecilku ini, apalagi jika kita bisa bersama-sama pergi teraweh ke mesjid yang jaraknya mungkin hanya dua depa dari rumah kami. Kau tahu, cucumu itu, umur sembilan tahun sudah bisa baca al-quran lengkap dengan tajwidnya, hal yang bisa aku lakukan setelah aku kelas enam es-de dulu, itupun dengan tiap hari belajar madrasah di masjid Al-ittihad. Masjid itu sampai kini masih ada, Ma…tempat kita berdua selalu berpeluh-peluh menjalankan teraweh. Tapi aku selalu gembira ketika tiba waktunya pergi kesana, berjalan kaki bersamamu. Ach…apapun yang kulakukan bersamamu, selalu membuatku aman, terlindungi, merasa berbuat kebaikan. Apapun itu, tak hanya pergi ke masjid.
Mama tahu, kenapa aku ngotot “pasang target” menikah di usiaku yang ke-25 ? Karena aku ingin, nantinya anak2ku bisa merasakan hidup lebih lama bersamaku, dan aku tak terlalu tua untuk mendampingi mereka di taman kanak-kanak hingga mengantarnya ke tempat kuliahnya. Dan masih cukup kuat untuk ikut menjaga cucu2ku nantinya.
Setiap kali ku membayangkanmu, tak bisa kupungkiri, kekhawatiran akan kehilanganmu menggelayut disana. Ingin aku membuatmu menjaga anak2ku kelak, agar kau bahagia, karena aku yang terakhir ini, benar2 bisa ‘melepaskan’ beban tanggungjawabmu di dunia, bahwa kau dan ayah tercinta, sudah ‘menamatkan kuliahmu’ di dunia, yaitu mendidik anak2mu menjadi anak2 yang mandiri dan sholehah.
Bahagianya aku ketika di hari pernikahanku dengan pilihanku yang sangat kau restui (dan kini, setelah sepuluh tahun aku bersamanya, baru kutahu, kau benar mama, dia memang terbaik untukku, Cuma dia yang bisa mengerti anakmu yang keras kepala ini). Pun ketika syifa masih berada dalam rahimku, hingga enam bulan usia kehamilanku kau masih sehat, membawakan bekal ini - itu untukku ke kantor. Tapi, apa daya, rahasia Tuhan memang hanya dia yang tahu. Tiba-tiba saja cahaya dalam hidupku redup, tak lama kemudian padam- di malam itu- di malam pertama kalinya kulaksanakan sholat tahajud, karena kau sedang berjuang menantang maut, di ruang ICU dengan selang2 memenuhi sekujur tubuhmu, tak ada satu lubangpun yang tak dimasuki selang. Hatiku hancur, syifa dalam perutku menendang-nendang terus hingga sakit, tak biasanya bayiku seperti itu. Malang buatku, ingin selalu di sampingmu, tapi suster dan RS samasekali tidak mengijinkan ibu hamil menunggu di dalam kamar ICU. Begitupun matu, keras menyuruhku pulang, karena aku harus memikirkan jabang bayi yang ada dalam perutku, yang seminggu lagi genap 7 bulan. Kubawa hatiku yang hancur meninggalkan Pelni, tak sedikitpun kudapat pejamkan mata. Kubersujud dihadapanNYA, memohon yang terbaik untukmu – itulah kali pertama ku begitu khusyuknya bertahajjud, serasa Allah begitu dekat, hanya sejengkal dari batang leherku – kumohon, jika memang ini sudah tiba waktumu meninggalkan kami semua, kumohon jangan sakiti dirimu, biarlah kau pergi dengan senyum, tanpa selang2 itu yang menusuk sana sini di tubuh lemahmu. Kumohon pada Allah untuk memberiku kekuatan, memberiku keikhlasan untuk melepasmu menuju kehidupan yang baru. Airmataku tumpah seluruhnya membasahi sajadahku waktu itu, perutku yang besar tak kuhiraukan lagi, kuajak bersujud lama, syifa berhenti menendang-nendang. Mama…ternyata baru kutahu, kau pergi disaat-saat ku mohonkan permohonan terakhirku itu, kau ternyata benar datang padaku , di kamar itu, seolah berkata “mama pergi ya Dek, jaga bayimu baik-baik, mama pergi gak jauh kok, mama mau ketemu sama ayah, kami akan selalu mendampingimu, jangan tinggalkan sholat dan rukun2lah selalu kalian berlima” pesan yang selalu kalian dengungkan ke kami berlima, sama seperti ketika kalian hendak berhaji.
Dan…syifa pun kubesarkan tanpa bantuan orang yang paling berkompeten mengurus bayi, aku benar2 merindukanmu saat itu. Aku benar2 membutuhkan kehadiranmu saat itu, aku limbung dan gamang, aku sendiri, aku merasa tak berdaya. Baby blues tak dapat kuhindari, pertengkaran demi pertengkaran semakin menjadi, sampai tak direncanakan, tisha telah hadir dalam rahimku. Aku semakin merindukanmu, ma…juga telatennya ayah. Aku sering berkhayal, ayah membawa syifa dan tisha berjemur di pagi hari, seperti yang dilakukannya kepada cucu2nya yang lain. Aku iri pada kakak2ku, betapa mereka ‘puas’ mereguk indahnya kasih sayang kalian bahkan sampai mereka berumahtangga.

Untunglah aku ingat semua yang selalu kalian pesankan, bahwa ketika tak ada siapa2 lagi tempat kita bergantung, cukup Allah SWT yang jadi penolong kita.
Kubesarkan kedua peri kecilku dengan peluh dan airmata ku, kurelakan ‘masa depanku’ yang cerah di kantor BUMN itu, yang selalu jadi kebanggaan ayah, demi membesarkan anak2ku menjadi anak yang sholehah dan mandiri.
Dan kini,setelah sepuluh tahun perjuanganku, mulai kulihat ‘pohonku’ kini mulai menampakkan buah2nya yang masih seukuran tunas, namun kuyakin perlahan tapi pasti dia akan berbuah seperti yang kuharapkan, insyaAllah.
Syifa di usianya yang ke delapan, sudah mampu baca qur’an, ma…dan sekarang tajwidnya mulai pelan2 bisa dia perbaiki. Tisha, mungkin karena lebih manja, belum sepintar kakaknya, tapi tinggal selangkah lagi, untuk bisa menyamai kakaknya. Sholat mereka alhamdulillah bisa lima waktu, walau harus selalu aku awasi. Mama dan Ayah pasti bangga dengan mereka, apalagi kalau bisa sholat teraweh dengan mereka. Terkantuk2 mereka khusyuk mengikuti 11 rakaat yang cukup melelahkan. Paling sesekali si kecil tisha, bermalas2an di atas sajadahnya, jika dia rasa capek mengikuti sholat. Tapi dia sudah hapal doa qunut, ma…dan tiap subuh, aku ingatkan kembali, untuk dibacanya di rakaat kedua. Aku ingiiiiiiiiiiinnn sekali menunjukkan pada mama-ayah, bahwa inilah sebagian hasil kerja kerasku selama ini. Tentu saja dengan prestasi mereka di sekolah yang cukup membuatku tenang- sama seperti ayah dulu “keras” terhadap ranking kita berlima- harus masuk lima besar, minimal sepuluh besar (masih lekat di ingatanku, selalu deg2an kalau bagi rapot, pasti ayah marah kan…tapi itulah rasa sayangmu yang selalu kurindu, Yah..).

Ramadhan masuki hari keenam, alhamdulillah masih banyak waktu untukku berbenah diri. Ma, kalau kubaca yasin setelah sholat dhuha ku, ingatanku melayang lagi ke sosokmu, yang dulu, tak kurang dari tujuh kali mengulang yasin setelah sholat maghrib. Dan kau tahu, jika kusakit & hanya berbaring di tempat tidur, aku bisa hapal sedikit demi sedikit bait2 ayat suci itu, karena begitu seringnya kudengar kau melantunkannya. Ach…sesuatu yang hingga kini belum bisa kusamai. Tapi aku berusaha membaca ayat2 suci itu, Ma…Tak hanya yasin, al-waqiah, ar-rahman, yang selalu kau ingatkan aku untuk membacanya di waktu2 tertentu, tapi juga kuusahakan untuk selembar demi selembar agar aku bisa mengkhatamkannnya.
Ramadhan…bulan dimana selalu kuingat dirimu, ayah, eyang, dan semua yang telah berada ‘disana’ karenanya, kuusahakan selalu agar doaku terkirim, sampai ke tempatmu berada. Istirahat yang tenang wahai orang2 terkasihku, ku selalu bermohon agar doa2 terbaikku untuk kalian di-ridhoi Allah SWT, disampaikan dan dijadikan oleh Allah SWT.
Allahumma firli waliwalidayya warhamhuma kama robbayani soghiro. Subhana rabbika rabbil izzati amma yasifun wasalamun alal mursalin, walhamdulillahirrobbil alaamiinn.

Saturday, August 22, 2009

Ramadhan, Kali ini Aku yang datang kembali padamu

Subhanallah, masih terasa belaian kasih sayangMU padaku, dan aku betul-betul kehilangan kosa kata untuk menuliskan perasaanku selama dua minggu ini. Magnificent is not enough. GOD, here I am, I miss you, I abandoned you then now I’m crying like a child begging for your forgiveness with all of I’ve done to you…Shame on Me!

Dimulai dari teguranMU padaku di minggu2 berat ini, dan rinduku pada almarhumah yang kian mencapai puncaknya di saat2 bulan suci , terlebih ketika kubaca tulisan kawan yang ini dan yang ini, aku serasa mendapat tamparan sayang dariMU bahwa aku telah jauh pergi meninggalkanMU. Padahal aku sudah mulai sadar dikala kubuat tulisan ini namun kesadaranku malah menyeretku jauh mengikuti sesatnya musuhku. **Audzubillahiminasysyaitonnirrojiim**

Ya Ilahi Robbi, jangan biarkan lagi aku lemah, menyerah, melupakan keberdayaanku sendiri, kumohon bimbinganMU selalu, dan kupercaya itu, karena kini telah terbukti KAU tidak meninggalkanku. Aku ingin bangkit (lagi) memulai segalanya dengan awal yang baru (lagi), hanya Engkau dan aku yang tahu, apa yang kumaksudkan. Terimakasih telah memberiku jalan, memberiku petunjuk untuk kembali meniti di jalur yang benar.

Aku lihat senyum mama & ayah lagi kali ini, memberiku selamat karena berhasil (lagi) memecahkan soal dari MU. Mah,Yah, istirahat yang tenang, Ade sudah gakpapa, kok. Hanya rindu yang gak penting : kangen sungkeman di hari pertama labaran, kangen sayur ketupat mamah (mah, matu udah ampe sepuluh tahun gini, masih aja gak bisa bikin sayur yang rasanya sama ama mama, padahal udah diresepkan dulu ya…Payah deh!), kangen bentakan Ayah di subuh buta kalo kita blum pada mandi, sedangkan jam 6 tu udah penuh di lap sholat ied, kangen semuanya, semuanya dari mulai malam takbiran sampai malam hari pertama idul fitri….

Friday, August 7, 2009

Hamba Bertanya dan (MUNGKIN) Tuhan Menjawab

Pada suatu titik di perjalanan hidup kita, ada satu noktah dimana kita melihat dari kejauhan, bahwa agama, bukanlah sebagai identitas, tapi menjelma menjadi kebutuhan aktualisasi diri, ingin diakui keberadaan kita oleh Tuhan, ingin diperhatikan. Mendekat selalu kepada Tuhan merupakan primary needs bukan hal terpisah – kita ada karena Tuhan dan Tuhan ada buat kita.
Kapankah itu ?
Waktu bukanlah hal yang penting untuk dipertanyakan. Bahwa hal itu akan datang pada kesadaran penuh pikiran seseorang sekali dalam masa hidupnya adalah hal wajar. Jika ia tak pernah merasakan membutuhkan hal itu adalah sesuatu yang menyedihkan. Adalah manusiawi pula ketika tiba waktu untuk penglihatannya tajam melihat namun tak ia indahkan. Lebih sia-sia lagi jika sepanjang hidupnya ia tak berusaha menemui noktah tersebut, mencari dimana penglihatannya bisa jelas melihat.

(Besar Kemungkinan) Saya sudah melewati sahara itu, melihat noktah itu dari kejauhan dan sekarang sudah merupakan bayang samar makin lama makin bisa terlihat jelas, ketika saya kelelahan melintasi sahara membelah angin. Ketika saya kelelahan, saya semangati diri saya, bahwa titik di kejauhan itu sudah menjadi bayangan, dan tinggal selangkah lagi saya bisa menemui bayang itu, tinggal selangkah lagi ! Setelah itu saya bisa melepas dahaga, meletakkan beban, menghilangkan penat. Ketika sudah tiba di haribaanNYA saya akan meninggalkan semua beban ini, sekaligus melepaskan kesenangan-kesenangan ini, menggantinya dengan kenikmatan-kenikmatan tak terkira yang hanya bisa saya bayangkan ketika saya masih dalam perjalanan melintasi padang sahara kehidupan. Segala sesuatu yang Cuma menjadi impian ketika saya hidup

Dan pada saat itu, mungkin obrolan saya dengan Allah azzawazahla , tak akan lagi ada artinya – saya memerlukan dialog ini terjawab ketika saya sedang tertatih, terseok, terhuyung-huyung menghadang angin, kehausan, kelelahan bertahan dalam perjalanan saya – karenanya, saya mencoba menyimak.

Hamba : Tuhan, mengapa cobaan ini terus yang kau berikan kepada hamba ? Serasa habis daya hamba untuk menyelesaikannya, mati rasa hamba menjalaninya. Mengapa Tuhan ?

Tuhan : Coba kau renungkan, apakah anakmu mendapati soal yang sama setiap tahunnya ketika ujian kenaikan kelas ?


Hamba : Aku sudah tahu arah pembicaraanMU, dan itu pula yang selalu kudengan berkali-kali, berrrrrrulang-ulang dari para ulama yang membuat aku bosan, muak melihat kehidupan asli mereka yang tidak lebih baik dari ahlak seorang supir antar jemput sekolah. Adakah jawaban lain, selain aku belum naik kelas ?


Tuhan : kalau kau belum naik kelas, aku terpaksa mengulanginya, bahkan bukan tidak mungkin akan kuberikan kau soal yang lebih mudah sesuai dengan kemunduranmu, sehingga di lain waktu kau harus bekerja keras dua kali lipat untuk menyelesaikan soal yang sama yang dulu pernah kuberikan. Dan masih dengan kemungkinan kau bisa tidak lulus lagi.

Hamba : haruskah setiap waktu kau berikan soal2 itu, bolehkah kuminta saja kau menghentikannya, karena aku merasa sudah cukup banyak tahu ?
Tuhan : apa yang akan kau lakukan ketika anakmu menghendaki berhenti belajar apapun, karena dia merasa sudah banyak memiliki ilmu ? apa yang kau lakukan jika ia menghendaki tak berbuat apapun sepanjang sisa umurnya ? itukah yang kau inginkan ?

Hamba : kalau begitu, bagaimana caranya agar aku di perhatikan olehMu, dibantu ketika merasa buntu, disayang ketika jatuh sakit dan terpuruk ? aku berusaha memohon padaMu, tapi sepertinya tak dindahkan.

Tuhan : jika anakmu lebih dari satu, atau mungkin hanya satu –sama saja- apa yang membuatmu lebih sayang kepadanya dibanding lainnya ?

Hamba : yang selalu mengikuti perintahku, memahami keinginanku atas dirinya, yang bertanya tanpa kurang ajar, yang memprotes tanpa lupa tetap merendah.

Tuhan : jikalau begitu, turuti semua perintahKU, jauhi segala yang tidak KUsuka, sampaikan keluhmu tanpa perlu kau lakukan yang KUbenci, selalu mencoba pahami apa yang KUinginkan atas kehadiranmu di dunia.

Hamba : rasanya semua itu sudah pernah aku lakukan, tapi mengapa aku merasa KAU pilih kasih, KAU tidak adil , aku tak pernah KAU beri kesempatan untuk merasakan nikmatMu lebih lama ?

Tuhan : pernahkah kau temui anakmu mencampakkan dan tidak menghiraukan mainan terbaik yang sengaja kau belikan untuknya sebagai hadiah atas prestasinya yang luar biasa ? apa yang kau lakukan terhadapnya jika kau marah ? akankah kau buang mainannya itu ? atau kau peringati dia sebelum kau marah terlalu dan membuang mainannya ?
Hamba : mungkin. Bisa ya, bisa juga tidak, jika kesabaranku habis.

Tuhan : Kesabaran bukan kata yang tepat untukku. Kuasaku yang menyelamatkanmu. Aku berkuasa merampas kembali dengan paksa semua yang telah Kuhadiahkan kepadamu, tanpa perlu Kubertanya atau memperingatkanmu, jika memang itu Kurasa terbaik bagimu. Itukah yang kau inginkan dariKu, menunggu marahKU yang terlalu, baru kau tersadar dan menyesal ? meratapi hadiah-hadiah dariKu yang telah hilang binasa ? Perlukah hal itu terjadi lebih dulu, sesal tiada guna yang datang kemudian ?


Hamba : Terdiam. Tercenung. Tergugu. Berkontemplasi. Tak mampu meneteskan air mata, sudah kering. Dadanya sesak, tapi seluruh air dalam tubuhnya tersangkut di tenggorokan, membuatnya tercekat.


Tuhan : bertanyalah padaku, aku akan senang membantumu. Jangan kau bertanya pada yang lain, sama halnya seperti kau duakan Aku, Aku takkan senang. Sapalah Aku, disela-sela perjalananmu, disetiap jengkal kau istirahatkan kakimu, disetiap waktu kau basuh wajahmu ketika kau merasa kering. Aku akan setia melayani semua pertanyaanmu, semua kekurangajaranmu, semua protes kerasmu, bahkan terkadang cacianmu padaKu, selama tak kau duakan Aku, tak kau dustakan ucapanKu. Aku senang kau mau belajar, kau mau berusaha bertahan demi menyelesaikan sisa perjalananmu. Aku senang kau berharap sesuatu yang kau impikan akan menjadi nyata di akhir perjalananmu, karena itu artinya kau percaya pada KU. Itu artinya kau berterimakasih pada KU. Tetaplah bertanya pada KU, tetaplah meminta petunjuk KU, karena Aku takkan bisa mendengar jika tak ada satu patah katapun kau tujukan pada KU. Bukan kata-kata yang kau hapalkan setiap hari, tapi HANYA bisikan yang kau lafazkan dengan penuh cinta yang mampu Kudengar indahnya, tentu saja jawaban indah yang akan Kuberikan padamu.

Hamba : cukupkah hanya kata maaf yang hamba ucapkan ? tak tahu lagi harus berkata apa, serasa semua pertanyaanku adalah pertanyaan bodoh, idiot. Aku mohon maafMu…

Tuhan : sudah kumaafkan sebelum kau memintanya, jika kau rasa kalimatmu belumlah cukup, buatKu cukup sudah jika kau melanjutkan sisa perjalananmu ini dengan satu keyakinan yang bertambah, bahwa Aku menghadiahkan ini semua untukmu. Tak ada tindakanmu yang terlalu kurang ajar selain berpaling dariku. Ingatkan dirimu untuk selalu menjauhkan perbuatan itu. Tanyalah padaKu, memintalah padaKu, yakinlah akan ketentuanKu yang terbaik bagimu.

Wednesday, August 5, 2009

Lagu Sedih

Tiba2 lagi seneng dengerin aja, gak ada apa2


Lagu Sedih - Mulan Jameela

Mumpung masih ada ide

Lumayaaan, masih ada ide & inspirasi muncul, walau kadang gak greget pas udah nulis, tiba2 blank....tau knpa akhir2 ini agak susah, gak fokus...penyakit lama gw mulai muncul di pikiran & mengganggu - sangat !


Yang ini lagi sebel ama ssorg disana yg udh berubah jadi nyebelin (tp gak ngaku kl berubah)

Yang ini abis ceting ama Ade

Yang ini lagi iseng gara2 si abang tukang bendera lewat (gak keren bangets!)

Yang ini kurang greget, tau napa idenya nyangsang kemana-mana,pdhl tru sentori

yach, segitu aja sich, lagi nunggu imel-nya ssorg, kok gak ada jwbn satu juga ya...hmm, beginilah, kalo lagi mau maju, jalannya susah banget, ada aja halangannya...Tetap SEMANGAAAAATTTTTT !!!!!

Sunday, August 2, 2009

My One Day Journey Of Heart

Pada dasarnya semua perjalanan adalah perjalanan kejiwaan –pakdhe MT’s note- si pakar motivasi nomer satu itu. Sometimes I wonder, does he ever feel like falling down to the bottom ? Does he ever really broke – can’t buy anything even the primary needs ? Does he ? really like us – I mean, like I am ? If all the answer is yes, the next question is, how long did it takes to raise him up ?

Because sometimes whatever he says doesn’t have any meaning to me, it’s not applicable, he’s such a big liar whatsoever, or is it me being a loser, couldn't get how the bittersweet, what it was.

Hari ini ada 2 pelajaran yang mungkin bisa aku ambil. Pertama tentang cinta – huehh, kata2 yang tak akan pernah usang hingga peradaban berakhir- lewat penglihatan nyata dengan mataku sendiri, menyaksikan pembuktian bahwa cinta itu indah, tidak menyakiti.

Adalah salah seorang teman sekolah dulu waktu masih umur belasan, belum bisa dibilang sahabat, jika diukur dari kedekatan kami. Anak temanku ini, berulangtahun pada hari ini, syifa-tisa diundangnya, kebetulan bukan pesta biasa, lumayan mewah buat ukuran anakku. Ada MC, badut, sulap, permainan sembari pesta kebun, kali ya.(gak pernah ngehadirin pesta keboen…:D) yach, pokoknya lumayanlah, maklum, papa temanku mantan menkeu di era sblm GusDur memimpin, jadi walau cm ultah, tapi buat aku kayak pesta kawinan sederhana :D **makloom, aku kek-nya masih tergolong kaum marjinal**

Ayah si anak yg ultah tadi, ada di sampingnya, memimpin doa ketika sebelum acara puncak tiup lilin. Sekilas gak ada yg aneh, dong ya-secara emang sewajarnya bapak si anak yg mimpin doa , ditemani ibunya , berdua mereka mengapit sia anak yg sedang berbahagia. Seorang pria seumuran ayahnya, berdiri di seberang meja kue ultah, mengabadikan momen itu dengan kameranya, pria yang…dipanggil honey oleh ibunya si anak…(udah ngeh blom??)..oh, hehh ? yup ! pria ‘si tukang foto’ itu adalah suami sah ibunya yang sekarang, ayah kedua bagi si anak ini. Means, ayah kandungnya memang yang ada di sebelahnya !

Buat saya pemandangan itu ‘menakjubkan’ melihat bagaimana mereka saling berinteraksi, antara ayah dan anak lelakinya, antara ‘mantan suami’ ke ‘mantan istrinya’ dan antara dua lelaki yang keduanya mengisi lembaran hidup si ibu, serta bagaimana anak2 mereka menerima semua keadaan itu…amazing, patut dicontoh !

Selamanya gak akan ada yang namanya perceraian baik-baik, yang sebenarnya terjadi adalah perpisahan yang diterima dengan baik. Maksudnya, perceraian ada pasti karena sesuatu yang tidak baik, yang menyakitkan. Tapi, ketika perpisahan menjadi suatu hal yang nyata, kelapangan hati untuk menerima kenyataan itu sebagai suatu bagian perjalanan hidup, adalah menjadi suatu tolok ukur kualitas kepribadian orang-orang yang terlibat didalamnya. Dan yang ada di keluarga ini, patut dicontoh – bukannya saya bilang bercerai itu bagus, tapi bagaimana kita harus menyikapinya jika hal itu tidak bisa dihindarkan, itu yang patut dicontoh. Antara mantan suami dengan mama teman saya, dengan papa teman saya, masih baik komunikasinya. Cuma yang saya tidak lihat tadi adalah interaksi antara si mantan suami dengan suami teman saya yang baru, sepertinya mereka tidak pernah bicara. Hal yang wajar, begitu juga dengan teman saya dengan mantan suaminya, interaksi mereka hanya seputar kelengkapan materi pesta, that’s all. Tapi mantan suami masih bisa ber-hai2 dan salaman, cipika cipiki dengan keluarga & kerabat teman saya, bahkan, ketika berkumpul laki2 semua, antara mantan dan suami yang baru, ikut membaur…amazing !

Disitulah saya melihat pelajaran berharga itu : Bahwa Cinta Itu Pada Akhirnya Memang Kasih, Cinta itu Kasih, dia tidak menyakiti, dia tidak membawa derita, cinta itu mengayakan. Dengan cinta, hati kita bisa kaya, hati kita mestinya bisa membedakan antara egois dengan mendahulukan yang seharusnya, dengan cinta kita belajar bahwa manusia harus saling menghargai. Jika memang ada cinta, gak akan ada yang harus dikorbankan, apalagi anak-anak buah cinta itu sendiri. Saya melihat betapa harmonisnya keluarga ini, saling menghargai bukan berarti ikut campur urusan pribadi orang lain. Menghargai berarti memandang ‘bagaimana’ orang itu, bukan ‘siapa’ orang itu. Dengan cinta, mestinya semua bisa jadi teman, jadi sahabat, gak akan berubah jadi musuh. Tentu saja cinta yang saya maksud disini adalah cinta yang tulus, tanpa pamrih, semata ingin ‘memberi’ tanpa mengharap sesuatu berlebih, cukup kedamaian yang dibawanya menjadi balasannya…indah !


Pulang dari acara ulangtahun, ngumpul bareng temen-temen di citos.

Pelajaran kedua- tentang arti seorang teman. Betapa teman-teman yang baik, memang akhirnya akan membawa kebaikan buat kita. Membawa pencerahan buat kita. Menghibur hati yang sedih, menemani kita yang sedang berjuang menahan perihnya luka, atau sekedar ‘memperhatikan’ bagaimana kita merawat luka yang menganga, ikut melelehkan air mata ketika kita mengerang saat ‘obat luka’ diteteskan dan luka sedikit dibuat koyak agar lebih steril, bahkan terkadang mereka ikut meraung bersama kita, seolah tahu apa yang kita rasa saat itu. Karna mereka memberikan ‘hatinya’ buat kita, jadi , balasan apa yang pantas untuk teman-teman seperti ini selain kita berikan hati kita juga untuk mereka ? Teman-teman seperti ini kadang tak pernah berbasa-basi, bahkan kadang bertahun kita tak jumpa, bahkan sekedar sms pun tak kita sempatkan. Tapi ketika hati kita terluka, mereka bisa merasakannya, tanpa kata mereka menghibur kita, membelai kita dengan joke yang benar-benar lucu dalam arti yang sebenar2nya…Thank God for giving me all of them. Sometimes if we wanna just laughing together without thinking so much, they are really the good accompanion.


“Sederhanakan persoalan rumit dengan tindakan, persoalan besar sebisa mungkin dibuat ‘kecil’ dan persoalan kecil tidak perlu dibesar-besarkan”


**tiba-tiba jadi inget lagi ama janji ketemu sahabat gw yg antique itu**Dohhh, kumizzz, gw blon nemu cara gemana kita bisa ketemu, yak ? – however, gw gak bisa ngeduluin loe dari hubby – yeuh, lo jadi rafting gak seeh, kalo jadi, ya alhamdulillah deh (LOHHHHHH???)- ya berarti khan, waktu belon berpihak kepada kita, buat ketemu – khan loe mau rafting ? :)) :)) Syapa tau abis lebaran, bisa ketemuan bertiga aja deh, lebih gampang buat gw ngomong ke hubby .

Friday, July 31, 2009

New Spirit

keterangan gambar diambil dari sini

Beautiful Morning....
New Spirit !
I'm the happiest woman and mother in the world...

Hmm, males ah nerusin bete yang kemaren, gak usah dipikirin orang kek-gituh, hilang satu tumbuh seribuuuuuuuuuuu ! Sepertinya dia memang gak 'sayang' ama gw even sebagai temennya doang, gak pernah bisa pake hatinya untuk care sama gw, dan sudah jenuh rasanya ber-BBB dengannya.

Kututup saja lembaran usang itu
Semudah kau tutup 'kupingmu' kala kita jauh
Semudah ka tanyakan, Hi...how are you
Semudah kau sudahi baris ketiga dengan...CU around
Basa basi belaka yang kini cukup sudah untuk kudengar
Tak perlu ada luka, kurasa-karena memang aku tak ingin
Sepenuhnya aku berkuasa atas hati dan pikiranku,
Bukan KHAMU !

Ternyata, si kumiz benar, khamu hanya "numpang lewat" - sama sekali tak berarti sekarang, tidak seperti dulu. Dan mungkin dulu itu juga tidak, kurasa - hanya mata hatiku yang terbutakan. Bersyukurnya aku masih dikelilingi orang2 yang tulus memberi perhatian padaku, tanpa mengharap apapun, sejauh apapun mereka dari tempatku, aku masih bisa merasakannya. Sekalipun mereka berkeluarga layaknya kita, tapi tak kujumpai pandangan sempit tentang arti 'perhatian tulus' dan persahabatan, sekalipun beratus kilometer jaraknya, namun hatiku bisa tersentuh oleh mereka. Karena, mereka memang peduli denganku.

-pagi ini mau nyiapin tulisan utk diposting di ngerumpi ach...semalem udah nemu idenya, tapi males mau lepas dari hubby's hug :D -



Thursday, July 30, 2009

available

Emang sengaja kok, available, De...

Oiya, Congrats ya, bro...Gaudeamus Ijitur...**serasa di balairung depok** gw ikutan seneng, cieeehhh, dah MM juga akherna'... :D

ough, ternyata hari sabtu kemaren ngajakin ketemuan, mau minta temenin nyari keperluan buat pake "daster hitam" plus topi segilima hari ini ya....hikks, maafkan daku, abis hubby sakit parah hari sabtu kemaren. Gak mungkin banget gw pergi, padahal rencananya kita juga mau 'beredar' kok dari pagi, biasalah, semuanya 'di-padetin' di sabtu dan minggu. Gw pikir kita bisa deh, ketemuan, jalan bareng-sementara si anak2 maen di timezone ama hubby.
Lo kangen ya, ma gw...bwahahahahaaaa...ge er boleh dong, kum..kumiz!
Eh, iya, gw lupa ingetin lo kemaren, tuh kumiz cukur napah, ih busetttt, gak abis pikir deh, lo bangga banget ama tu kumizz..**bentarrr, begidik gw bayanginnya** :)) :))

Ach, bukan janji ke elo aja sich, yang sering gw cancel, tapi ama Wied, ama Dini (eh,bussseettt, Dini ! udah berapa abad gw gak jadi kontak dia lagi...omaigat!), ama temen es em pe gw, ama Titie temen es em a, yeuh...gw janji gak ya ke elo pada ?? semoga waktu itu gw bilang, ntar kita telpon2an lagi deh ya....semoga !

Y abis gemana, gw khan statusnya ngikut suami, bukan suami ngikut gw - paling nggak ntu kata si epoy - yeuh, gw sms'an ama dia ajah, kadang dia balesnya lamaaaa, dah keburu basi. Palagi kalo die lagi urus tender, udeh deh, gw dicuekkin. Giliran gw lagi ada aja yg diurusin, eh, die ngajakin YM-an lah, telpun lah..dohh. Konsekuensi status kali ya, bro ? lu juga gak bisa seenaknya ngacir, secara kudu tanya bini lo dulu, gw nyesel juga kemaren pas lo lagi bisa ngabur, eh gw nya yang bener2 gak bisa. Padahal dah oke ya, Poy dah kasih ijin **duileee, gak perlu juga kaleee, secara bini lo tuh siapa..:D**

aniwei, gw ikutan seneng lo akhirnya berhasil ngeraih apa yg lo impikan, jangan sedih inget nyokap lo, dia pasti bangga liat lo bisa spt sekarang.

Gw pengen cerita ke elo, ttg yg minggu lalu itu, pas kita di YM, tapi lo lagi sibuk banget pastinya sekarang2. Gw lagi illfil aja pagi ini, kenapa sih,ya - kok jadi kaku dan ngebosenin gituh orangnya...padahal gw dah gapapa kok, gw dah nerima semua keadaan ini. Memang perlu proses kah, atau emang sebenernya dia dari dulu emang boring person, trus gw nya aja yang selalu positive thinking jadi gak bisa lihat segalanya lebih jelas ?
Gw sebel aja kalo dia cuma ngetik satu2 pake satu jari ,jadi lama banget, trus isinya cuma BBB-basa basi belaka. Anggep aja gw temennya, emang kalo ke temen, cuma Hi...apa kabar...baik...gimana hubby udah sembuh...CU....eh,gak gitu2 amat juga kaleeee! Gw males negor duluan, segitu aja padahal dia yang negor duluan **sighs**
Tau ach ! Urgh...kita kudu ketemu ya,De...sebelum puasa, ya biarin kita bedua aja, abis nunggu epoy ke jakarta, kapan ketemunya ??

-lagi kangen, lagi bete, lagi bosen, lagi males, lagi suntuk,lagi laper...-

Wednesday, July 29, 2009

Hayoo, jadi gak belajar khaan !

Sebulan penuh ini, gak tau nih, merupakan kemunduran atau lagi dapet udara segar yang baru. Pasalnya, saya jadi gak pernah belajar lagi.

Hahhh, apaaan, apaaan - belajar ? emang masih a be geh !

Yeuh, emang a be geh aja yang masih belajar ! kalo aja hubby kelebihan duit, gw udah minta sekolah S2 lagi deh, secara tiba2 kok kangen suasana belajar di dalam kelas ...buuussssseettt! **tepok jidat**

6 bulan lalu gw dah hunting sana sini yang deket2 komplek, pengen belajar bahasa mandarin, secara gak terlalu mahal2 amat. Eh, tapi ada ajah yang bikin gak jadi gw daftar, ini ina itu, ampe akhirnya keenakan maen komputer, kenal blog, dlsb. Tapi waktu itu gw masih berfikir, masih banyak manfaatnya juga mantengin komputer, banyak ilmu yang bisa gw gali sepanjang gw mau meluangkan waktu.

Eh, tapi , jadi suka nyasar ke web2 yang satu itu ...haahahahahaa..demeeeeennnn dah, pastinya ! **nyeringai kuda** untung sekarang dah punya 'sparing partner' jadi kalo abis liat trus pengen, tinggal telpun ...jiyyaaaahhhhh, emang si hubby cowok apaan ! Lha, gapapa tho, sekali2 penyegaran, mwahahahaha **duh, jadi kangen tempat tidur ... jeddugg !**


Udaaahhh, lo sebenernye mau cerita apa siey ????? muter2 gak jelas dari tadi.

Oh,iye, back to hard top, maksudnya laptop.

Iya, jadi, sebulan ini, jatah waktu gw untuk belajar (baca : BACA BUKU) itu jadi jauh berkurang, malah habis sama sekali. Penyebabnya karena gw lagi bener2 enjoy mantengin ngerumpi dot com, gak mau diem nyari ide, gambar, yang menurut gw pantes di-share disana, untuk gw posting disana. Rasanya gimana gitu, tiap hari mengasah kemampuan gw menyampaikan isi kepala tanpa harus ketat terpaku aturan2 yang kadang bikin ide mandeg. Disana menulis benar2 bebas, tapi kalau kita mau dapat apresiasi yang bagus, ya harus serius ngegarap tulisannya, sana sini perbaiki dikit, terus dibaca2 ulang, dipertimbangkan, kira2 bakal menuai reaksi gimana, terus kata2nya monoton gak,dsb.

Sejauh ini gw cukup puas dengan usaha gw yang belum maksimal, karenanya day after day gw berusaha makin baik dalam memposting tulisan disana. Gak melulu serius, tapi kalau materinya serius, ya gw usahain pesannya nyampe tanpa terlihat menggurui - dan itu gak gampang. Tapi gw bener menikmati banget ! So, gimanapun sibuknya hari2 gw, selalu menulis menjadi pelepas lelah yang menghibur. Seringnya gw ketik di word dulu, so gak perlu harus pake wi-fi khan, jadi bisa sembari tidur2an, atau lagi nunggu dimana, gth.


Cuma ya itu, karena waktu untuk "Me Time" terbatas, ya kalau udah dipake untuk di ngerumpi dotcom dan sesekali nulis di blog, akhirnya 'masukan makanan otak gw' gak ada, karena gw gak punya waktu buat baca buku bagus.

So far ada 5 buku yang belum gw tuntasin, neeh **doohhh**Bukunya Arfan, tinggal seperempat lagi - tapi mesti gw ulang dikit, lupa isinya - trus buku "Tidak Ada Yang Tidak Bisa" juga tinggal seperempat lagi. Novel fiksi 1, punya Andrea Hirata **ih, busettt, dah tahun kuda tuh, Sang Pemimpi-nya** satu lagi apa ya, gw lupa. Eh, trus kemaren pas nunggu di RS gw malah dpt buku bagus lagi - Bahasa Cinta, lupa karangannya - yeuh, bingung, mana yg duluan dibaca, ya.


Biasanya sebelum tidur atau sore2 jatah waktu gw untuk baca, tapi sekarang, lebih enjoy yang lain. Eh,tapi, akhir2 ini kok keinginan kerja, menggebu lagi ya, kangeeeennn banget punya temen2 kantor...ach !

kayaknya hari ini mau posting tulisan tentang Zodiac, tapi blum sempet. ntar gw edit lagi ni tulisan, nambahin link ke ngerumpi kalo udah gw posting disana.

Hari ini baru sempet ngedit blog, ni postingan kemaren di ngerumpi :
http://ngerumpi.com/baca/2009/07/29/apa-kata-zodiac-anda-hari-ini.html

sekarang lagi gak ada mood buat nulis, lagi pengen baca, baca buku, baca qur'an, lagi bete :(


Tuesday, July 28, 2009

True Story nya Mas Ar & Mb' Nie

Healah, aku kok lali yo, tadi mau urus omahku dewek, langsung log-ot aja, abis dari ngerumpi dot com.

Iya, pagi ini udah tak posting ceritanya Mas Ar & udah minta ijin juga ama Mb'Nie pas kemaren2 sms, tapi akunya masih nemu ide2 lain yang pengen aku tulis hari itu, jadi cerita ini aku pending. Oya, yg cerita kemarin juga gak jadi aku posting disana, kayaknya kok aku gak sreg, ya mending di pasang di rumah sendiri aja. Pengennya ada yang mau aku ungkapin lagi dari cerita yang ini :
http://bunhoneysblog.blogspot.com/2009/07/is-that-work-of-art.html, masih ada satu ide yang mau aku sampaikan, tapi gak jadi, terlalu saklek - terlalu aku banget. Terkadang memang hidup gak bisa cuma dipandang sebagai hitam dan putih, tapi makin bertambah umurku, aku semakin bisa melihat sisi indahnya 'warna keabuan' tidak jelas putih tapi juga tidak terlalu dominan hitamnya. Makin banyak aku 'belajar' ,semakin aku terombang ambing dengan pemikiran2ku sendiri demi mencari garis tengah dari semua persoalan, untuk menuju sikap bijaksana. Rasanya sampai ajal menjemput, hal itu tak akan pernah aku tuntaskan.

Akhirnya pagi tadi posting ini di ngerumpi :

http://ngerumpi.com/baca/2009/07/28/mas-aku-ikhlas-kok-kamu-nikahi-dia.html

Cerita mereka aku rasa penting aku share, mudah2an gaya tuturku bisa menyampaikan maksudku, membuatnya tidak kehilangan makna dan tidak menggurui siapapun. Jadi ingat pas sms-an tempo hari, ngejelasin blog itu apa, portal ngerumpi itu apa, hahaha, lucu deh si Mb'Nie. Wajar aja sih, kebingungan, lha fesbuk aja, baru ngerti dari si eko. Tapi aku juga gak becus kali nerangin, jadinya dia cuma 'ooo,itu he eh, terus aku liatnya dimana ?' **gubrakkk!** Akhirnya dengan hopeless campur jawa seadanya, aku bilang aja gini :
"Yo wis tho mba, sing percaya ama aku, wis melu aku wae, pokok'e mba ndak keberatan tho, kalo namanya mba gak aku sebut ?" hihihi,maksa banget deh, kebiasaan **dasarrr!**

Monday, July 27, 2009

Is that a "Work of Art?"




Kepancing sama status temen di fesbuk, kira2 dia nulis begini : ...sedang belajar mencintai pekerjaan 'mencintai'

Hemmm, coba berhenti di kata2 'pekerjaan mencintai' - yang mengusik saya, ternyata kok baru nyadar ya, kalau mencintai itu adalah sebuah "pekerjaan" artinya dibutuhkan effort, dan spirit kalau kita ingin mencintai seseorang, which is nantinya mereka akan balas mencintai kita.

Ya eyyalaa, trus apanya yang menarik ?
Menariknya, kadang kita secara tidak sengaja, membiarkan perasaan cinta itu pergi berlalu begitu saja, karena kurang usaha dan semangat untuk tetap mempertahankannya. Ini gak berlaku cuma ke pasangan, yang saya maksudkan disini adalah general, cinta ke pasangan, cinta ke anak, cinta ke pekerjaan, cinta ke orangtua, dll (termasuk cinta ke selingkuhan ? errr...LOL)

Semuanya juga pasti sepaham,kalau punya perasaan cinta, tidak bisa cuma dipendam dalam hati tanpa ada tindakan nyata yang berarti. Ke suami/istri/pacar, kalo cuma bilang cinta doang, emang bakalan jalan begitu aja suatu hubungan tanpa ada effort2 berarti, perhatian2 yang sifatnya bukan basa basi, tapi nyata untuk kebahagiaan pasangan, betul khan ? Untuk hubungan yang sudah lama juga, harus ada 'pupuk2' cinta supaya tumbuh lagi 'tunas2' baru, yang membuat hubungan gak monoton.
Cinta ke anak, ini sih, lebih2 lagi, harus 95% tindakan nyata, baru yang 5% ungkapan2 verbal yang gak basa basi. Pengorbanan tanpa pamrih, judulnya.
Ke orangtua juga idem dito, cuma telpon2 doang, bilang kangen -padahal jarak cuma beberapa kilo- ya, gimana mau dibilang anak yang cinta orangtua, ya? kecuali beda kota, beda negara, ya lain cerita.

So, pesan moralnya adalah , Cintailah yang sah-sah saja, cintai yang boleh kau cintai, cintai yang membawa kebaikan buat diri dan orang2 tercinta. Karena, mencintai itu adalah suatu "pekerjaan" yang butuh waktu, usaha, pengorbanan, sehingga kalau nantinya kita gak mau usaha kita sia2, ya berfikirlah dua kali untuk mencintai hal2 atau orang2 yang gak halal buat kita :D

Healah, muter2 dari tadi ternyata cuma mau bilang, jangan mencintai selingkuher anda !

Kebayang gak, udah kita capek2 usaha ini-itu, eh jatoh2nya sia2 karena kita salah "usaha" ke orang :D
Lha, miara selingkuhan juga butuh effort lho, emang mau, di-aku selingkuhannya si om A, tapi dia gak pernah kasih perhatian, nelpon jarang, sms kalo sempet, ketemuan kalo bisa kucing2an ama bini, Yaach...males banget gag sih, dicuekkin gituh, rugi ya ? bwahahahhaa **dikeplok ama batok kelapa** Lha, makanya om, gak usah selingkuh kalo gak ada waktu **grrr...:D**

ketr gbr : http://www.designerstalk.com/forums/attachments/graphic-design/4750d1212658373-design-me-animal-competition-292px-swinging-corpse-silhouette.svg.png

Sunday, July 26, 2009

Without You

Sehari tanpamu

Hanya sepi menggigit seluruh dagingku laksana

Hewan kurban yang sedang dikerat-kerat

Seminggu tanpamu

Kurasa sebagian jiwaku tak utuh laksana

Pesakitan yang sekarat menunggu ajal menjemput

Seandainya seluruh sisa umurku kulewati tanpamu

Laksana,

Tak sanggup sejenakpun kuberandai


-at the midnight on Saturday night-

I had to leave you on the hospital, the swine flu seems like my nightmare



Thank You Lord


Pagi sekali kuhubungi pihak rumahsakit, karna semalam ku sudah terlalu lelah. Tak mau kuijinkan tubuhku letih terlalu, sebab virus bertebaran dimana-mana. Begitupun yang sedang menggerogoti kesehatanmu saat ini.

Suara telepon di seberang sana baru saja diangkat,

“Halo selamat pagi, bisa disambungkan dengan suster di paviliun melati ? – Terimakasih”

“Pagi, Melati”

“Pagi Suster, saya mau menanyakan hasil lab pasien kamar 5** -apa sudah turun?”

“Oh,ya Bp LP Laksana, sudah bu…”

“Bagaimana hasilnya, Sus – apa sudah dilaporkan ke dokternya – apa hasilnya, virus apa?”

Terdengar suster membacakan hasil laboratorium yang tertera, tak ada satupun yang berarti yang perlu kukhawatirkan, begitu pula hasil USG Abdomen, semua masih bisa dibilang dalam batas normal.

**Alhamdulillahirrabbil alamiin** Tak ada kata lain yang mengisi kepalaku pagi itu selesainya suster membuat kesimpulan sementara, yang kuharap sangat menjadi kesimpulan tetap. Berarti kecemasanku semalam tak ragu lagi harus kuhilangkan dari kepalaku.



-at Sunday morning 7 am-

When at the dawn I woke up after I had a dream about us, separated for a while, I lost in direction, but you came back and I was so released.


Posting satu tulisan yang aku ketik diatas tempat tidur rumahsakit, nemenin kamu :(idenya muncul pas sabtu sore, aku masih gag konsen sama diagnos dokter)


http://ngerumpi.com/baca/2009/07/26/surat-ibunya-raffi-untuk-anaknya.html


-at 3 pm on Puri Cinere Hospitals-




Friday, July 24, 2009

Disela-sela Ngerumpi dot com

Berapa minggu sudah kita putuskan hal itu,ya ? -khamu masih ingat ?- aku berusaha tak mau mengingatnya.
Kapanpun itu, yang jelas sudah mengubah segalanya sekarang -menjadi lebih baikkah?- kuharap begitu.
Ingin rasanya menghubungi kapanpun disaat kuingat, tapi...rasanya kok jadi semacam
'obligation' tak tertulis, dan aku gak mau lagi memulainya.
Cuma off-line message yang kadang muncul, disini atau disana.
**masih buka kok, tapi sekali2 aja, lagi repot banged De..**
Ah, ya -kesibukan kita, yang sebenarnya masih sama seperti kemarin-kemarin- kini sudah bisa kita pakai sebagai
"senjata" ampuh untuk menghindari segalanya seperti dulu. Merasa terselamatkan ? kalau aku, entahlah...
Aku yang terlalu well organized memanfaatkan waktu, hingga serasa masih banyak waktu tersisa untukku sendiri, atau memang akunya yang mbandel, gak mau berusaha kuat menghilangkan segalanya. I don't know...
Kucoba melarikan diri dengan semua hal positif yang kubisa, sekuat tenagaku, demi melupakan sesuatu yang membuat wanita lain merasa terancam. Aku selalu berusaha memposisikan diriku seperti dirinya. Pasti aku akan jengah juga.
Tapi, belakangan, kuyakinkan diriku dengan kenyataan ini - sepertinya hal itu tidak terlalu berharga untuk kufikir, kurasa, kurindu, kuharap, kunanti...- karena memang dia sudah bisa melupakan si puteri pemimpi, bukan ?
Ach...puteri, kurasa kini benar-benar saatnya kau akhiri mimpi2mu itu, karna dia sudah bisa melepasmu, mengikhlaskanmu mungkin untuk bukan jadi milik hatinya.
** Aku melihat air mata puteri pemimpi meleleh, kemudian pelan dia terisak...akhirnya sesenggukan, menyesali mengapa ia begitu bodohnya masih tak bisa mengenyahkan sosok itu**
Kunasehati ia untuk mulai membangun mimpi2nya yang baru,yang lebih nyata, lebih mudah diraihnya, karena tak akan ada wanita lain yang merasa terancam. Kuyakinkan ia bahwa dia masih memiliki banyak kekuatan, dengan hati beningnya, dengan pikiran2 cerdasnya, dengan cintanya yang tak akan pernah habis.
Kubelai kepalanya, agar dia merasa aman, tenteram, karena Tuhan akan selalu membelainya dengan penuh kasih, kusarankan dia agar senantiasa bertobat, jangan mengingkari lagi kata hatinya yang sudah membisikkan kebenaran, jangan turuti egonya lagi. Dia TIDAK AKAN BISA berteman saja dengan sosok itu, sosok itu telah dia ciptakan dalam imaginasinya sendiri, menjelma dalam pikiran dan perkataan lelaki itu, yang akhirnya menyiksa mereka berdua.
Mulai kini, bangunlah mimpi2mu yang baru, puteri ... yang lebih nyata !
Senyata kontribusimu dalam tulisan yang kau bagi untuk yang lain disini :

Obat Kuat Apaan Nich ?

dan artikel yang kesepuluh

Minder Boleh Asal Seperlunya



-di sela sela keasyikanku berbagi dan menyerap ilmu baru di bloghspere, tapi aku terkadang masih ingin seperti dulu...ach, just ignore this please-