Friday, July 24, 2009

Disela-sela Ngerumpi dot com

Berapa minggu sudah kita putuskan hal itu,ya ? -khamu masih ingat ?- aku berusaha tak mau mengingatnya.
Kapanpun itu, yang jelas sudah mengubah segalanya sekarang -menjadi lebih baikkah?- kuharap begitu.
Ingin rasanya menghubungi kapanpun disaat kuingat, tapi...rasanya kok jadi semacam
'obligation' tak tertulis, dan aku gak mau lagi memulainya.
Cuma off-line message yang kadang muncul, disini atau disana.
**masih buka kok, tapi sekali2 aja, lagi repot banged De..**
Ah, ya -kesibukan kita, yang sebenarnya masih sama seperti kemarin-kemarin- kini sudah bisa kita pakai sebagai
"senjata" ampuh untuk menghindari segalanya seperti dulu. Merasa terselamatkan ? kalau aku, entahlah...
Aku yang terlalu well organized memanfaatkan waktu, hingga serasa masih banyak waktu tersisa untukku sendiri, atau memang akunya yang mbandel, gak mau berusaha kuat menghilangkan segalanya. I don't know...
Kucoba melarikan diri dengan semua hal positif yang kubisa, sekuat tenagaku, demi melupakan sesuatu yang membuat wanita lain merasa terancam. Aku selalu berusaha memposisikan diriku seperti dirinya. Pasti aku akan jengah juga.
Tapi, belakangan, kuyakinkan diriku dengan kenyataan ini - sepertinya hal itu tidak terlalu berharga untuk kufikir, kurasa, kurindu, kuharap, kunanti...- karena memang dia sudah bisa melupakan si puteri pemimpi, bukan ?
Ach...puteri, kurasa kini benar-benar saatnya kau akhiri mimpi2mu itu, karna dia sudah bisa melepasmu, mengikhlaskanmu mungkin untuk bukan jadi milik hatinya.
** Aku melihat air mata puteri pemimpi meleleh, kemudian pelan dia terisak...akhirnya sesenggukan, menyesali mengapa ia begitu bodohnya masih tak bisa mengenyahkan sosok itu**
Kunasehati ia untuk mulai membangun mimpi2nya yang baru,yang lebih nyata, lebih mudah diraihnya, karena tak akan ada wanita lain yang merasa terancam. Kuyakinkan ia bahwa dia masih memiliki banyak kekuatan, dengan hati beningnya, dengan pikiran2 cerdasnya, dengan cintanya yang tak akan pernah habis.
Kubelai kepalanya, agar dia merasa aman, tenteram, karena Tuhan akan selalu membelainya dengan penuh kasih, kusarankan dia agar senantiasa bertobat, jangan mengingkari lagi kata hatinya yang sudah membisikkan kebenaran, jangan turuti egonya lagi. Dia TIDAK AKAN BISA berteman saja dengan sosok itu, sosok itu telah dia ciptakan dalam imaginasinya sendiri, menjelma dalam pikiran dan perkataan lelaki itu, yang akhirnya menyiksa mereka berdua.
Mulai kini, bangunlah mimpi2mu yang baru, puteri ... yang lebih nyata !
Senyata kontribusimu dalam tulisan yang kau bagi untuk yang lain disini :

Obat Kuat Apaan Nich ?

dan artikel yang kesepuluh

Minder Boleh Asal Seperlunya



-di sela sela keasyikanku berbagi dan menyerap ilmu baru di bloghspere, tapi aku terkadang masih ingin seperti dulu...ach, just ignore this please-

No comments: